Minggu, Oktober 6, 2024
BerandaWaspada! 14 Orang Meninggal di Aceh dalam 24 Jam Terakhir Akibat COVID-19

Waspada! 14 Orang Meninggal di Aceh dalam 24 Jam Terakhir Akibat COVID-19

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pasien COVID-19 yang meninggal dunia di Aceh bertambah 14 orang lagi, dari 3.619 yang sedang dirawat. Pasien yang dilaporkan sembuh bertambah 189 orang.

Sementara itu, jumlah kasus baru positif COVID-19 juga bertambah 108 orang, dalam 24 jam terakhir, kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani secara tertulis kepada media di Banda Aceh, Sabtu (12/6/2021).

“Angka kesakitan dan kasus meninggal harian harus terus ditekan seminimal mungkin dengan cara mengintervensi faktor risikonya,” tutur pria yang akrab disapa SAG itu.

Ia menjelaskan, testing dan tracing kasus yang dilakukan secara agresif dan masih merupakan salah satu bentuk intervensi terhadap risiko sakit berat dan risko meningal dunia penderita COVID-19. Kedua bentuk intervensi kesehatan itu sangat ditentukan oleh tingkat kesadaran dan pasrtisipasi aktif setiap elemen masyarakat di gampong-gampong, tuturnya.

Jubir Pemerintah Aceh yang berlatar belakang Magister Kesehatan Masyarakat bidang Epidemiologi Komunitas itu mengaku acap mendapat khabar penderita demam, batuk, dan pilek, tidak mengunjungi pusat pelayanan kesehatan terdekat. Hal itu karena mereka menganggap hanya mengalami demam “biasa” dan mengatasi dengan obat-obatan yang sering dikonsumsinya.

“Keputusan tidak memeriksa diri ke dokter dalam situasi pandemi COVID-19 ini merupakan kesalahan besar yang dapat berakibat fatal,” katanya.

Ia menuturkan, di tengah serbuan virus corona saat ini tidak tepat menganggap remeh demam sebagai demam ‘biasa’. Setiap demam mesti diwaspadai sebagai demam tidak biasa dan segera memeriksakan diri ke klinik kesehatan terdekat, bersedia diswab, dan langsung melakukan isolasi mandiri, katanya.

Lanjut SAG, orang yang terinfeksi COVID-19 dan influenza menunjukkan gejala infeksi saluran pernafasan yang sama, seperti demam, batuk dan pilek. Meski gejalanya sama, tapi penyebab virusnya berbeda-beda, sehingga orang awam sulit mengidentifikasi unsur pathogen penyebab penyakit tersebut.

Pemeriksaan medis yang akurat disertai rujukan pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk mengonfirmasi apakah seseorang terinfeksi COVID-19. Karena itu, setiap menderita demam, batuk, dan sulit bernapas sangat dianjurkan berobat secara medis. Ikut prosedur perawatan yang direkomendasikan termasuk diambil swab, dan anjuran isolasi mandiri.

“Makin cepat diketahui jenis penyakitnya dan diberikan tindakan perawatan, akan semakin tinggi peluang sembuh dan semakin rendah pula risiko meninggal dunia,” tegasnya. (B.01)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER