Selasa, Mei 7, 2024
Google search engine
BerandaWarga Diminta Antisipasi Cuaca Ekstrem, Termasuk di Aceh dan Sumut

Warga Diminta Antisipasi Cuaca Ekstrem, Termasuk di Aceh dan Sumut

Jakarta – Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bahaya hidrometeorologi dalam sepekan ke depan, 21 – 27 November 2020. Bahaya tersebut dapat berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor maupun angin kencang.

Masyarakat diharapkan dapat mengantisipasi dan meminimalkan dampak bencana, begitu tulis Dr. Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, seperti dikutip dari laman bnpb.go.id, Senin (23/11/2020).

Raditya Jati menyebutkan, menyikapi potensi bahaya, masyarakat dapat memanfaatkan informasi cuaca, salah satunya aplikasi teknologi berbasis telepon pintar Info BMKG untuk mengakses informasi cuaca hingga ke tingkat kecamatan. Melalui aplikasi yang disediakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), warga dapat mempersiapkan diri dan keluarga dalam menghadapi cuaca.

Sementara itu, BMKG telah merilis potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan di beberapa wilayah Indonesia. Berdasarkan analisis cuaca, BMKG memprakirakan dalam periode waktu tersebut potensi cuaca ekstrem dan curah hujan berintensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang berpotensi terjadi di wilayah berikut:

Wilayah Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Analisis Cuaca BMKG

BMKG menginformasikan bahwa sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia barat Bengkulu dan di Laut Jawa selatan Kalimantan. Keadaan ini membentuk daerah pertemuan atau  perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di perairan utara Aceh, mulai dari Sumatera Utara hingga perairan barat Bengkulu, di Selat Karimata bagian utara, Papua bagian barat hingga Maluku bagian selatan, serta dari Kalimantan Tengah hingga Selat Karimata bagian selatan.

“Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, Sabtu (21/11/2020).

Lebih lanjut, Guswanto menyampaikan, kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam sepekan ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

“Kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby Ekuatorial di wilayah Indonesia dalam periode sepekan ke depan,” tambahnya.

Banjir Bandang di Aceh dan Sumut

Sementara itu Waspadaaceh.com, sebelumnya telah menurunkan laporan adanya bencana banjir bandang di Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Aceh dan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Di Aceh Tenggara, banjir bandang telah merusak puluhan rumah penduduk dan menyapu lahan pertanian warga di sana. Sementara itu banjir bandang di Langkat, telah merusak sejumlah villa atau homestay di kawasan wisata daerah itu. Begitu juga banjir bandang menerjang kawasan wisata Sembahe, di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. Banjir bandang antara satu dan lainnya di tiga daerah ini hanya selisih dua hari. (**)

Berita lainnya: Banjir Bandang Bahorok Terjang Villa dan Memutus Jembatan

Berita lainnya: Banjir Bandang Bahorok, KPH Wil I Stabat: Kayu Berasal dari Longsor TNGL, Bukan Penebangan

Berita lainnya: Banjir Bandang Terjang Lawe Bulan Agara, Puluhan Rumah Rusak

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER