Kutacane (Waspada Aceh) – Merasa prihatin atas tindakan anarkis pengrusakan rumah pribadi pengulu Kute, ratusan warga Kute Ngkeran Alur Buluh Kecamatan Semadam, Kabupaten Aceh Tenggara, mendesak pihak kepolisian menangkap dan menahan oknum pelakunya.
Desakan tersebut disampaikan ratusan warga dan perangkat Kute Ngkeran Alur Buluh, melalui pernyataan sikap tokoh masyarakat yang disampaikan pada pihak Polres Aceh Tenggara, dengan nomor surat Istimewa/NAB/07/2020.Senin 20/7/2020.
Ketua Badan Permusyawaratan Kute Ngkeran Alur Buluh, Gandian, didampingi sekretaris desa kepada Waspadaaceh.com, Senin (20/7/2020) mengatakan, kedatangan ratusan warga dan emak-emak dari desa mereka ke Mapolres Aceh Tenggara, karena prihatin dengan aksi premanisme pengrusakan rumah pengulu yang dilakukan beberapa orang warga Ngkeran Alur Buruh Kecamatan Semadam.
Menurut Gandian dan tokoh masyarakat lainnya, pada hari Jumat (17/7/2020), warga dan tokoh masyarakat secara resmi telah melaporkan tindakan anarkis dan premanisme beberapa warga setempat, yang mengakibatkan pintu dan rumah Endri, pengulu Kute Ngkeran Alur Buluh mengalami kerusakan. Tindakan anarkis itu juga disertai dengan perampasan sepeda motor milik desa dan ancaman pembunuhan terhadap pengulu kute.
Laporan tokoh masyarakat dan eleman masyarakat telah diterima pihak Polres dengan Nomor STPL/204/VII/2020/ACEH/RES Agara tanggal 17 Juli dan ditanda tangani langsung Kapolres atas nama Kepala SPKT Ipda Sulaiman Lubis.
Untuk memastikan kasus tersebut segera ditindaklanjuti pihak penegak hukum dan menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan di Kute Ngkeran Alur Buluh, warga akhirnya kembali menanyakan tindak lanjut kasus pengrusakan yang dilkakukan beberapa warga ke Mapolres Agara, Senin (20/7/2020).
Pengerusakan rumah pengulu kute tersebut, ujar salah seorang warga lainnya, motifnya diduga karena tidak puas dan tidak siap kalah dalam pemilihan pengulu di kute tersebut pada 2018 lalu. (Ali Amran)
