Perth, Australia — Pemerintah Kota Banda Aceh terus berupaya mempromosikan pariwisata ke manca negara. Kali ini Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, bersama Ketua Dekranasda Kota, Hj Nurmiaty AR dan Kadis Pariwisata Kota, Iskandar, mengunjungi Perth, Australia.
Hadir saat penutupan event ini para pejabat KBRI dan otoritas Perth, Australia.
Saat berbicara pada penutupan Expo Indonesia Kreasi Festival 2019 di Main Stage Elizabeth Quay, Minggu (27/10/2019), Aminullah menyampaikan kelebihan yang dimiliki Banda Aceh dan Aceh secara umum kepada warga Australia yang memadati lokasi expo.
Dalam sambutannya, Aminullah memaparkan sejumlah potensi pariwisata yang dimiliki Banda Aceh, mulai dari wisata religi, wisata ziarah, wisata heritage, wisata tsunami, wisata bahari, kesenian dan kebudayaan serta kuliner yang dilabeli 3E (enak, enak sekali dan enak sekali).
Saat menyampaikan sambutannya, Aminullah juga memperkenalkan tarian tarik pukat, tarian tradisional Aceh yang juga dimainkan di atas panggung utama Expo Indonesia Kreasi Festival 2019. Selain itu ditampilkan juga tarian debus yang kemudian mengundang applaus dari masyarakat Australia.
Dalam kesempatan ini, wali kota mengundang masyarakat Perth dan para pejabatnya untuk mengunjungi Banda Aceh, kota paling ujung di Pulau Sumatera.
“Berkunjunglah ke kota kami, kota kami sangat nyaman dan kondusif, tidak pernah ada konflik berlatar belakang RAS di sana. Warga kami sangat terbuka bagi masyarakat dunia.”
“Jika ingin ke sana, bisa terbang via Kuala Lumpur. Kemudian dari KL hanya butuh 1 jam lagi tiba ke Banda Aceh. Tiba di sana, kalian akan menikmati kopi terenak di dunia,” ujar Aminullah disambut tepuk tangan pengunjung.
Aminullah sengaja menjelaskan soal keamanan Banda Aceh dan Aceh secara umum untuk meluruskan pandangan stereotip masyarakat Australia terhadap Aceh. Kata wali kota, kondisi Aceh saat ini sangat aman dan nyaman bagi siapapun.
Targetnya, selain meningkatkan kunjungan wisata manca negara, wali kota juga ingin menarik minat investor Australia untuk menanamkan modalnya di Banda Aceh. (Ria)
