Kamis, Oktober 10, 2024
BerandaWakil Bupati Pijay: Usaha Garam Tingkatkan Ekonomi Rakyat

Wakil Bupati Pijay: Usaha Garam Tingkatkan Ekonomi Rakyat

Meureudu (Waspada Aceh) – Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya (Pijay) terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di pedesaan.

Seperti yang dilakukan di Gampong (desa-red) Lancang Paru, Kecamatan Bandar Baru. Program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGar) mulai dilaksanakan sejak 2018, dan telah mempu membawa perubahan peningkatan ekonomi masyarakat di kawasan pesisir tersebut.

“Program PUGar ini kerja sama dengan Direktorat Jendral Kelautan, Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Alhamdulillah, secara pelan-pelan kita telah mampu meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir di sini,” kata H Said Mulyadi, Wakil Bupati Pidie Jaya, kepada waspadaaceh.com, Selasa (25/6/2019).

Menurut dia, Kabupaten Pidie Jaya yang posisinya berhadapan langsung dengan Selat Malaka, dan memiliki garis pantai sepanjang 38,9 Km, sangat potensial untuk pengembangan usaha garam.

Usaha garam ini, kedepan diharapkan dapat menjadi andalan dan bisa hingga dipasarkan di Provinsi Aceh, luar provinsi mau pun ke beberapa negara lainnya.

Pogram PUGar mulai dilaksanakan 2018, kata Said Mulyadi, memiliki luas lahan 36 hekatare dengan jumlah kelompok petambak garam sekira 6 sampai 7 kelompok.

Setelah berjalan tahun kedua pelaksanaan PUGar, Pemkab Pijay melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat akan terus mengembangkan usaha ini dengan menyediakan lahan seluas 185 hektare.

Kata dia, dengan meningkatnya minat masyarakat pesisir mengembangkan usaha garam, diharapkan peningkatan produksi garam di daerah itu dapat naik secara signifikan.

Saat ini, kata Said Mulyadi, para petani garam yang mengikuti progam Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGar) di Gampong Lancang Paru, Kabupaten Pidie Jaya, secara terintegrasi, memperoleh penghasilan rata-rata puluhan juta rupiah perbulan.

Jafar,45, salah seorang petani garam yang mengikuti program PUGar tersebut dengan pola integrasi mengatakan, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir ini dia mampu menghasilkan 38 ton garam.

Garam hasil produksinya itu dijual per kilo senilai Rp4.000 dengan omset rata-rata yang dicapai senilai Rp144 juta per bulan. Melalui usahanya tersebut, kata Jafar, dia mampu menampung tenaga kejar tiga orang.

Ketiga orang yang bekerja pada usaha garam miliknya memperoleh penghasilan rata-rata per bulan senilai Rp2,9 juta per orang, katanya.

Kadis Kelautan dan Perikanan (DKP) Pidie Jaya, Kamaluddin, mengatakan, respon masyarakat terhadap program PUGar saat ini sangat bagus. Kata dia, hal itu berbeda pada saat awal-awalnya dahulu.

Sekarang, kata dia, masyarakat meminta ikut dalam program tersebut. Begitupun pada saat dibangun integrasi dan panel, sekarang masyarakat hanya meminta plastik.

“Jadi berubah sikap masyarakat karena adanya peningkatan kesejahteraan sangat signifikan” katanya. (b10)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER