Kutacane (Waspada Aceh) – Wakil Bupati Aceh Tenggara, Bukhari Buspa, mengkritisi pelaksanaan Festival Leuser Aceh Tenggara 2019 yang berlangsung sejak 12-16 Nopember 2019 di Stadion Komplek Pelajar Babussalam dan GOR Sepakat Segenep Kutacane.
“Festival Leuser seharusnya berlangsung semarak dan disambut antusias yang tinggi oleh masyarakat, namun yang terlihat pada hari pembukaan ini, festival berlangsung kurang meriah,” kata Wakil Bupati, Bukhari, ketika membuka acara tersebut, Selasa (12/11/2019).
Namun demikian, Wabup berharap agar gelar Festival Leuser tetap bisa membudayakan, melestarikan dan mempromosikan seni budaya Aceh Tenggara serta meningkatkan ekonomi dan pendapatan rakyat, menumbuh-kembangkan industri wisata daerah.
Sebab itu, dengan adanya Festival Leuser, kata wakil bupati, hendaknya bisa dijadikan sebagai wadah dalam pencarian bakat putra dan putri terbaik Agara yang nantinya ikut berkompetisi untuk menciptakan SDM unggul dan melestarikan budaya di Bumi Sepekat Segenap.
“Agar tidak luntur dan sirna oleh pengaruh budaya luar yang negatif, yang bisa mengakibatkan kita kehilangan jati diri dan budaya yang diwariskan leluhur kita. Harus kita jaga, kita lestarikan dengan komitmen kuat serta terus mendorong dan memberdayakan potensi budaya kita,” ujar Bukhari.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Agara, Zulkifli mengatakan, Festival Leuse akan dilaksanakan mulai tanggal 12 – 16 November 2019, dengan melombakan 6 jenis perlombaan. Mulai dari Festival Drum Band dengan jumlah peserta sebanyak 4 group, Drama Theater – peserta 8 group, Lomba Busana Muslimah.
Kemudian peserta dari taman kanak kanak sebanyak 51 dan tingkat Sekolah Dasar 58 peserta, Lomba Nasid Rabana, kategori pria sebanyak 7 sanggar, kategori wanita 10 sanggar, Lomba Tari Daerah, peserta tinggkat SD sebanyak 21 sanggar, Lomba Lagu Daerah, peserta tinggkat usia 15 sempai dengan 25 tahun. (Ali Amran)