Jakarta – Ustadz Abdul Somad (UAS) ikut bersedih dan merasa kehilangan atas berpulangnya ke Rahmatullah Ustadz Tengku Zulkarnain, penceramah kondang dan mantan Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, pada Senin ( 10/5/2021), selepas Magrib.
UAS mengenal sosok Tengku Zulkarnain sebagai pendakwah yang pemberani, dan tidak merasa takut sedikitkan kecuali kepada Allah SWT.
“Selama aku mengenal engkau, kesan ku, tak ada takut dalam dirimu. Takutmu engkau habiskan hanya untuk Allah,” tulis UAS melalui akun Instagram @ustazabdulsomad_official.
UAS mengenang perjumpaan terakhirnya dengan Ustaz Tengku Zul, panggilan akrab Almarhum Tengku Zulkarnain. UAS terakhir bertemu dengannya di Diniyah Putri Padang Panjang.
Sebagaimana dilaporkan, ustadz Tengku Zulkarnain meninggal dunia sekitar pukul 18.20 WIB di Rumah Sakit Tabrani Pekanbaru. Sebelum meninggal kondisi penceramah keturunan Sultan Serdang, Sumatera Utara ini, stabil.
“Innalilahi telah berpulang ke Rahmatullah Ustaz Tengku Zulkarnain saat Magrib tadi,” kata Kepala Dinas Infokom Riau Chairul Riski, Senin (10/5/2021).
Ustadz Tengku Zul sudah dirawat di RS Tabrani Pekanbaru sejak 3 Mei 2021. Dia rencana nya akan pulang ke kampung halaman di Medan, Sumatera Utara. Selain COVID-19, almarhum juga punya penyakit bawaan.
Kena “Cekal” Karena Kritis
Mengutip dari tayangan video perbincangan Ustadz Tengku Zulkarnain dengan politisi Fadli Zon, yang disiarkan melalui akun Youtube Fadli Zon Official, ustadz yang mahir bermain gitar ini mengaku namnya dicoret dari jajaran pengurus MUI periode sekarang.
Selain itu dia mengungkapkan, namanya juga dicekal untuk memberikan ceramah di instansi-instansi pemerintah, termasuk BUMN, sejak beberapa tahun terakhir ini.
Ustadz Zul mengatakan, pada zaman SBY dia sangat keras dalam setiap ceramahnya, tapi tidak pernah ditegur mau pun dilarang. Dia bahkan mengaku pernah menjadi khatib di Mabes TNI dan Mabes Polri. Juga tidak ada masalah. Tapi begitu zaman sekarang, nama Tengku Zulkarnain dicekal dari instansi-instansi pemerintah dan BUMN. Namanya juga dicoret dari (masjid) Istiqlal sebagai Khatib.
“Di BUMN juga dicoret. Di Garuda itu, dikirimin surat tidak boleh. Di KPK, di KPK itu saya 17 tahun (memberi ceramah) setiap bulan. Diberhentikan. Di BUMN, di Telkom. Apa salahnya. Kalau memang saya ceramah salah, turun dari panggung tangkap. Tapi melarang saya dan kawan-kawan tampil, itu membunuh hak azasi kami,” kata Ustadz Zukarnain menjawab pertanyaan Fadli Zon dalam canel youtube tersebut. (**)
