Singkil (Waspada Aceh) – Ustadz Abdul Somad (UAS) mengaku bangga bisa menginjakkan kakinya ke Bumi Syekh Abdurrauf As-Singkily. Daerah yang pernah ditinggali ulama besar tersebut bersama Syekh Hamzah Fansyuri.
Di hadapan puluhan ribu jamaah yang memadati Lapangan Mariam Sipoli, dalam Tablik Akbar peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1440 H, Selasa (27/11/2018) malam, Ustadz Somad menyerukan seluruh rakyat memberikan infak untuk Pesantren Syekh Abdurauf As-singkily.
Kata Abdul Somad, pendirian pesantren tersebut untuk menjaga nama besar ulama Singkil dan menjadi tempat mendidik masa depan anak bangsa.
Dalam penggalangan infak oleh panitia, Abdul Somad yang dikenal dengan sebutan UAS, menyerahkan sorbannya langsung sebagai tempat penggalangan infak jamaah di arena lapangan, sebagai modal pertama untuk pembangunan pesantren di Singkil.
Seruan pendirian pesantren turut menyebar kotak infak, berhasil menghimpun dana diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Tidak hanya itu, salah seorang warga Selok Aceh, Kecamatan Singkil, Uci Niar, turut mewakafkan tanahnya seluas 2 ha langsung pada malam itu, sebagai lokasi tempat pendirian pesantren.
“Hai orang-orang kaya di Aceh Singkil, wakafkan tanahmu untuk pendirian pesantren Syekh Abdurrauf As-Singkily. Kalau perlu seribu pesantren di seluruh Indonesia,” ucap UAS dalam seruan tablik akbarnya.
UAS juga meluruskan adanya isu terhadap dirinya, jika selama ini dirinya hanya akan hadir berceramah jika diundang gubernur atau pejabat.
“Itu tidak benar, hari ini masyarakat Aceh Singkil langsung yang mengundang saya. Aceh Singkil merupakan kabupaten yang ke 22 dikunjungi setelah mengelilingi Aceh,” cetusnya.
Dalam tablik akbarnya itu UAS turut mendapat kehormatan dari masyarakat Aceh Singkil dan keturunan ulama Syekh Abdurrauf As-Singkily, untuk melihat dan memegang langsung tongkat ulama besar itu.
UAS juga mendapat kenang-kenangan hasil kreatifitas dari Muhammad Yaser, warga Desa Rimo Kabupaten Aceh Singkil, berupa lukisan fotonya yang dibuat dari bubuk kopi Aceh. (Cah)