Rabu, April 24, 2024
Google search engine
BerandaAcehUnmuha, Dinkes Aceh dan Unicef Indonesia Selenggarakan ToT ASIK Tingkat Provinsi Aceh

Unmuha, Dinkes Aceh dan Unicef Indonesia Selenggarakan ToT ASIK Tingkat Provinsi Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh dan Unicef Indonesia menyelenggarakan pelatihan Training of Trainer Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ToT ASIK) selama empat hari.

Kegiatan tersebut mulai berlangsung sejak tanggal 21-24 Mei 2023 yang dipusatkan di Balai Pelatihan Kesehatan Dinkes Aceh (Bapelkes Aceh) Jalan.Tgk Mohd Daud Beureueh, Gp. Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Acara ini diikuti sebanyak 76 peserta tenaga imunisasi dari dinas kesehatan yang berasal dari 23 kabupaten/kota di Aceh.

Kegiatan ini menitik beratkan kepada evaluasi pelaksanaan program imunisasi Aceh sehingga mencapai program imunisasi nasional.

Rektor Universitas Unmuha Aslam Nur dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Unicef yang sudah mengajak Unmuha bekerjasama dalam kegiatan penting, yaitu meningkatkan promosi kesehatan di tengah-tengah masyarakat.

“Kegiatan Unmuha dan Unicef hari ini bukan lah kegiatan yang pertama, tapi sudah ada beberapa kegiatan yang sudah terlaksana. Hrapan kami mudah-mudahan kolaborasi ini tidak hanya sampai di sini, tapi akan terus berlanjut,” sebutnya.

Menurutnya, kegiatan kerja sama seperti ini sangat penting bagi perguruan tinggi supaya teori-teori yang telah didapatkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Apalagi di Unmuha ada tiga fakultas yang terkait langsung dengan kesehatan di antaranya Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Psikologi dan Prodi Fisioterapi.

“Jadi jangan ragu untuk bekerja sama dengan Unmuha,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes diwakili oleh Ketua Tim Kerja 4 Imunisasi Usia Sekolah dan Sumber Daya Imunisasi dr. Lili Banonah Rivai, via zoom mengatakan program imunisasi rutin ini penting untuk memberikan perlindungan terhadap berbagai macam penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Dia melanjutkan, Indonesia memiliki 14 vaksin yang wajib diberikan kepada anak sesuai dengan usianya, salah satunya program imunisasi rutin. Imunisasi rutin ini penting dalam mengurangi rasa sakit, cacat dan kematian akibat penyakit.

“Dulunya pencatatan dan pelaporan imunisasi masih dilakukan secara manual dengan berbagai macam kekurangan dan kelebihannya. Namun sekarang telah tersedia pencatatan dan pelaporan secara digital, hal ini sudah sejalan dengan transformasi kesehatan yang dilakukan oleh kementerian kesehatan yaitu digitalisasi kesehatan,” jelasnya.

Karena itu, ia berharap petugas imunisasi di puskesmas dapat input data layanan aplikasi layanan ASIK mobale, agar mempermudah pelayanan. Pelaporan data seperti ini perlu terus disosialisasikan kepada petugas program imunisasi salah satunya dengan menyelenggarakan pelatihan ASIK sebagai mana yang kita lakukan saat ini di Provinsi Aceh.

Sementara itu, Unicef Indonesia Data Specialist, Risdiyanto Irawan, mengatakan Unicef sangat mendukung kegiatan program transformasi digital di Indonesia, yang sudah tentu bekerja sama dengan lembaga lainnya untuk meningkatkan cakupan imunisasi di seluruh Indonesia salah satunya dengan peningkatan datanya.

“Dengan ToT untuk aplikasi ASIK yang nantinya akan kita lanjutkan lagi lebih dalam untuk 23 kabupaten/kota se-Aceh yang akan kita lakukan pada bulan Mei dan Juni ini, agar tingkat puskesmas tau kendala dan permasalahannya,” sebutnya.

Terakhir, pihaknya juga mengapresiasi tim yang terlibat dalam pelatihan ini, sehingga lebih dari 200 ribu data yang sudah diinput dalam beberapa hari ini.

“Ini akan kita sampaikan ke pusat agar hal yang luar biasa ini menjadi contoh bagi provinsi lainnya,” tutupnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER