Jumat, April 19, 2024
Google search engine
BerandaAcehUNICEF dan Flower Aceh Gelar Simulasi Respon Gizi di Poltekkes Aceh

UNICEF dan Flower Aceh Gelar Simulasi Respon Gizi di Poltekkes Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kesiapsiagaan penanganan gizi merupakan salah satu kunci dalam upaya pengurangan risiko bencana dan krisis kesehatan.

Flower Aceh, bekerja sama dengan Pemerintah Aceh dengan dukungan dari UNICEF, telah melaksanakan kegiatan Simulasi Respon Gizi dalam Situasi Bencana bagi Mahasiswa Poltekes Aceh. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 29-30 April 2023, yang berlangsung di Poltekkes Banda Aceh.

Menurut Program Manager Dukungan Kerjasama UNICEF Indonesia – Flower Aceh, Hendra Lesmana, kegiatan ini untuk mendukung lembaga pendidikan sebagai sumber daya berkelanjutan dalam rangka mitigasi kebencanaan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lembaga pendidikan dalam pelaksanaan langkah-langkah operasional respon gizi pada masa tanggap darurat bencana,” kata Hendra.

Dalam kegiatan simulasi ini, dua fasilitator dari Kemenkes, UNICEF, Poltekkes Aceh, BPBA, dan Dinas Kesehatan Provinsi bertindak sebagai pengarah, dan peserta kegiatan terdiri dari mahasiswa D3 dan D4 Jurusan Gizi Poltekkes Aceh.

Pada kegiatan ini juga sekaligus dilakukan soft opening Resource Center Nutrion in Emergency. Poltekkes bertindak sebagai pusat tenaga ahli gizi dalam melakukan respon gizi di Aceh.

Saat pembukaan acara, dalam sambutannya, Direktur Poltekkes Aceh, Dr. Abdurrahman, mengatakan Simulasi Respon Gizi pada situasi bencana di Jurusan Gizi ini merupakan salah satu upaya penyiapan tenaga kesehatan cadangan khususnya tenaga gizi. Poltekkes Aceh akan membentuk tim siaga bencana terpadu yang teregistrasi di satuan kerja bidang kesehatan pemerintah Aceh.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada UNICEF, BPBA, Dinas Sosial, Dinkes Aceh dan Flower Aceh yang telah mendukung kami dalam pelaksanaan simulasi ini, dan terima kasih atas dukungan alat dan material untuk mendukung terbentuknya Resource center nutrition in Emergency di Poltekkes Kemenkes Aceh,” kata Direktur Poltekkes Aceh.

Sementara itu, Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Aceh,Dr. Aripin Ahmad juga mengatakan, saat ini, Gizi Kebencanaan adalah salah satu penciri unggulan dari program studi pada Jurusan Gizi Poltekkes Aceh. Pihaknya akan mengembangkan pedoman baku simulasi gizi untuk praktikum mata kuliah gizi kebencanaan setiap tahunnya.

Nutrisionis Ahli Madya dari Direktorat Gizi dan KIA, Kementerian Kesehatan RI, Tiska Yumeida, menambahkan bahwa dengan mengikuti kegiatan simulasi respon gizi dalam situasi bencana, peserta dapat mempraktikkan peran mereka dalam merespon gizi dan merasakan langsung situasi yang akan mereka hadapi saat melakukan respon di situasi darurat.

“Diharapkan, kegiatan ini akan membantu para peserta untuk lebih siap dan tidak bingung ketika harus melaksanakan perannya saat dimobilisasi dalam situasi darurat,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Aceh, dr. Sulasmi, menekankan pentingnya kegiatan ini karena Aceh sering terkena bencana. Dia juga menegaskan bahwa semua bantuan yang diberikan juga harus dipantau untuk menghindari terjadinya bencana baru.

lanjut Sulasmi, informasi yang diberikan juga harus sampai kepada masyarakat agar tidak menimbulkan dampak yang baru dari situasi darurat. Jumlah kebutuhan logistik dan SDM juga harus diakses dengan baik.

Sub Koordinator Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Fazli, menyatakan penyusunan dan uji coba rencana kontijensi respon gizi dalam situasi darurat kebencanaan adalah salah satu bentuk aksi kesiapsiagaan bencana yang penting dalam membekali para pemangku kepentingan lintas sektor dalam mengantisipasi kejadian bencana.

“Tenaga gizi yang terlibat dalam kegiatan penanggulangan bencana perlu dibekali dengan pemahaman terkait sistem penanggulangan bencana serta mekanisme koordinasi pelaksanaannya,”tutur Fazli.

Dr. Natasya Phebe, Nutrition Officer UNICEF Aceh, mengatakan dalam kegiatan ini, UNICEF mendukung penuh dengan cara meningkatkan kapasitas untuk 120 mahasiswa dan memberikan preposisi material yang beragam, seperti media KIE, perlengkapan konseling menyusui, set peralatan dapur PMBA, dan masih banyak lagi.

Hal ini diharapkan dapat memberikan stimulasi bagi Poltekkes Aceh untuk berkembang secara berkelanjutan dan menjadi lembaga pendidikan yang memiliki kapasitas lebih tinggi dalam mempersiapkan alumni menjadi tenaga gizi yang siap pakai, termasuk dalam situasi bencana.

Tak hanya itu, UNICEF juga turut mendukung setiap upaya mitigasi bencana karena bencana dapat memberikan dampak buruk terhadap jatuhnya status gizi kelompok rentan, terutama anak-anak.

Oleh karena itu, lanjutnya, melalui kesempatan ini, UNICEF mempersiapkan anggota Sub-klaster Gizi di Aceh untuk mendukung koordinator Sub-klaster Gizi, dalam hal ini Dinas Kesehatan, sebagai upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER