Deli Serdang (Waspada Aceh) – Sedikitnya 4 orang tewas, 9 lainnya kritis, akibat meldaknya sebuah bengkel las di Km 29 di jalan lintas Banda Aceh-Medan, tepatnya di kawasan Tandem Hulu II, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis siang (27/8/2020).
Setelah insiden maut ini, Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sumut Kombes Pol Abu Bakar Tertusi, tampak ikut turun ke lokasi bersama personilnya, untuk melakukan penyelidikan.
Bengkel las ini sendiri terletak di jalan lintas Banda Aceh-Medan penghubung antara Stabat, Langkat dan Kota Binjai, Sumatera Utara. Lalu lintas di kawasan itu sempat macet total beberapa saat setelah kejadian. Para korban umumnya mengalami luka bakar yang serius.
Apalagi, lokasinya beberapa Kilometer dekat dengan pintu keluar Tol Binjai Jalan Megawati dan dekat jalur alternatif Jalan Bulu China, Hamparan Perak, Klumpang dan Medan Marelan.
“Ledakan yang begitu dahsyat, katanya mengakibatkan adanya pengendara mobil turut menjadi korban dan tewas,” kata warga setempat kepada Waspadaaceh.com, via selular.
Berikut 3 nama korban tewas dari 4 orang yang dilaporkan tewas, mengutip informasi yang dihimpun waspadaaceh.com dari sumber di Polda Sumut.
1. Erwin, 27, warga KM19, Kelurahan Tunggurono Kecamatan Binjai Timur. Bagian kepala korban mengalami pecah dan tewas di tempat. Sebelum kejadian korban sedang mengelas.
2. Ayu, 24, kasir bengkel, warga Desa Tandem Hilir I Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Korban mengalami luka-luka pada dada dan leher. Korban duduk di meja yang berjarak 3 Meter dari mesin las yang meledak dan korban meninggal di tempat.
3. Budi Irwansyah, 39, sopir, warga Desa Marindal Medan, mengalami putus pergelangan tangan dan bagian kepala pecah akibat serpihan besi. Saat terjadi ledakan, korban melintas di depan bengkel las KM 29 dan dia meninggal di Klinik Wirahusada akibat luka yang dideritanya.
Untuk korban luka berat dan kritis 9 orang, di Klinik Asia Medika Tandem antara lain:
1. Diki Candra, 21, karyawan bengkel las, warga Jalan Randu Kelurahan Jati Utomo Binjai Utara mengalami luka pada kepala.
2. Rama Manalu, 39, warga Tanjung Morawa Deliserdang yang merupakan pemilik mobil Fortuner Hitam BK 3 RN mengalami luka pada tangan kanan akibat serpihan kaca mobil.
3. Mardiono, 55, warga Jalan Bambu Pasar X Kelurahan Cengkel Turi, Kecamatan Binjai yang kebetulan hendak membeli besi ke bengkel itu mengalami luka bakar pada bagian kaki sebelah kanan dan punggung.
4. Mulianto, 37, warga Jalan Mesjid Desa Sidomulyo Kecamatan Stabat Langkat (pemilik mobil toyota Rush Silver BK 1706 EJ) mengalami luka bakar pada kepala dan badan, serta kaki melepuh.
5. Hamidun, 51, karyawan bengkel warga Jalan MT Haryono Gang Baru, Kelurahan Cengkeh Turi Binjai Utara, mengalami luka bakar pada bagian dada dan kepala derta punggung.
6. Apok, 60, karyawan bengkel warga Desa Karang Rejo Stabat mengalami luka pada tangan kiri dan kanan serta pinggang.
7. Suryadi, 37, karyawan bengkel warga Desa Sendang Rejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat mengalami luka pada bagian kepala.
8. Waris, 40, karyawan bengkel warga Pasar 8 Desa Sidumolyo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat mengalami luka bagian perut.
9. Mugiono, 50, karyawan bengkel warga Dusun I Purnamasari Desa Tandem Hulu II Hamparan Perak mengalami luka pada bagian kepala.
10. Hadi Suwito, 70, warga Dusun I Purnamasari Desa Tandem Hulu II Hamparan perak mengalami luka pada bagian kaki dirawat di RS Bidadari Binjai.
Dari 10 orang korban luka berat dan kritis ini, diantaranya adalah korban tewas. Nama korban tewas keempat diantara 10 orang ini masih dalam pendataan.
Dansat Brimob Polda Sumut Kombes Pol Abu Bakar Tertusi mengatakan, penyebab ledakan pada bengkel milik Suriono itu terjadi, diduga satu tabung gas yang dipergunakan untuk mengelas meledak saat digunakan.
“Selain korban tewas dan luka-luka, empat unit mobil dan satu sepeda motor rusak. Sedangkan rumah warga yang bertetangga dengan bengkel las juga mengalami kerusakan pada bagian dinding, atap dan jendela,” ujar perwira melati tiga ini.
Abu Bakar menambahkan, saat ini TKP sudah dipasangi police line. Untuk kerugian material sejauh ini masih belum dapat ditaksir.
“Jumlah tabung (gas 12 kg) yang meledak ada 5 unit. Setelah berkoordinasi dengan Kasubden Jibom, diketahui bahwa tidak ada unsur bahan peledak (bom). Sehingga Hal ini diduga akibat kurangnya kehati-hatian (kelalaian),” tegasnya. (sulaiman achmad)