Banda Aceh (Waspada Aceh) – Massa yang tergabung dalam aliansi Kesatuan Rakyat Aceh (KRA) memblokir pintu keluar masuk Kantor Gubernur Aceh, Rabu (13/9/2023).
Berdasarkan pantauan Waspadaaceh.com, ratusan massa memblokir jalan dengan cara membakar ban di depan pintu gerbang kedua dan pintu gerbang ketiga. Sementara pintu gerbang utama dipenuhi oleh massa yang menolak kehadiran PT BMU.
Mereka ini datang sekira pukul 13.00 WIB. Kedatangan mereka ini merupakan yang ketiga kalinya ke Kantor Gubernur Aceh khusus untuk menolak PT BMU yang ada di Aceh Selatan.
Demo pertama dilaksanakan pada Kamis (24/8/2023), kemudian demo kedua pada Kamis (31/8/2023). Dan demo ketiga berlangsung hari ini.

Tuntutan mereka juga masih sama dengan aksi sebelumnya, yaitu meminta Penjabat (Pj) Gubernur Aceh untuk mencabut izin operasi PT BMU. Mereka menilai kehadiran PT BMU di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, tidak berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Bahkan, kata mereka, perusahaan tambang tersebut hanya membuat kebisingan dan keresahan terhadap masyarakat setempat. Karena itu, mereka tetap menginginkan untuk bertemu dengan Pj Gubernur Aceh, guna menyampaikan beberapa poin tuntutan.
“Kami hanya ingin ingin bertemu dengan Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki,” kata Koordinator Lapangan, Aldi Ferdian.
Di depan aparat keamanan, Aldi mengatakan pihaknya tidak akan anarkis apabila Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki mau menemui massa.
Sampai berita ini ditayangkan, massa masih melanjutkan orasi di Kantor Gubernur Aceh dan menunggu Pj Gubernur Aceh untuk menjumpai massa. Begitu pun, aparat keamanan masih tetap siaga dalam mengawal aksi. (*)