Jakarta (Waspada Aceh) – Jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting.
Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, pihaknya siap memperkuat dan mendukung percepatan penurunan stunting. TNI menyiapkan seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama, sebagai pendamping dan guidance Posyandu, Posbindu, di semua angkatan.
Hal itu disampaikan dalam kegiatan Kick Off Kolaborasi Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Puri Ardhya Garini di Kawasan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (08/08/2022).
Kegiatan ini mengusung tema “Kolaborasi Demi Anak Negeri untuk Mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju”
Andika mengatakan, stunting berdampak terhadap produktivitas bangsa Indonesia di masa depan dan hal tersebut harus ditanggung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Andika mengatakan adalah tugas TNI untuk membantu upaya percepatan penurunan stunting tersebut.
“Kami siap bantu sesuai instruksi Bapak Presiden,” tegas Andika.
Bahkan Andika mengatakan, TNI memiliki anggaran di staf teritorial. “Sebagian besar akan dialihkan untuk penurunan stunting,” ujar Andika.
Sementara itu turut hadir Kepala Pusdokkes Polri Irjen Pol Asep Hendradiana membacakan sambutan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Dalam sambutannya, Kapolri mengatakan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berkomitmen untuk membantu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dalam upaya percepatan penurunan stunting nasional.
“Penanganan stunting harus paripurna, terpadu, dan kolaborasi. Polri dalam hal ini komitmen secara optimal mendukung program percepatan penurunan stunting,” tuturnya.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan kolaborasi dengan TNI merupakan langkah strategis dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Menurut Hasto, BKKBN terus menjalin kerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai sektor, termasuk dengan swasta.
Terkait kolaborasi dengan TNI, Hasto mengatakan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman telah dikukuhkan sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting.
Hasto menjelaskan, saat ini angka stunting berada pada prevalensi 24,4 persen.
“Saat ini ada 4,8 juta ibu hamil dan melahirkan. Kalau kita tidak melakukan apa-apa, maka aka nada 1,2 juta bayi yang lahir stunting. Karena itu kita harus berupaya keras dan melakukan kolaborasi untuk percepatan penurunan stunting,” kata Hasto.
Hasto juga menyatakan apresiasi kepada Presiden kelima RI Megawati Sukarno Putri yang hadir saat itu. Apresiasi disampaikan Hasto kepada Megawati atas kontribusi dan dedikasinya dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Megawati telah menulis buku resep masakan bergizi yang didedikasikan untuk keluarga-keluarga di Indonesia dalam mengatasi stunting.
Selanjutnya dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara BKKBN dengan Dharma Pertiwi tentang peningkatan peran TNI dalam mendukung program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana dalam upaya percepatan penurunan stunting. (Cut Nauval)