Jakarta (Waspada Aceh) -Tim Rugby Aceh meraih peringkat delapan di tingkat nasional, meski pun tim rugby Aceh baru terbentuk dan mendapat pembinaan pada tahun 2018 ini.
“Alhamdulillah, dengan berbagai keterbatasan yang ada, Tim Rugby Aceh mampu untuk menempati peringkat 8 nasional,” kata Andry Agung, Ketua Pengprov Rugby Aceh, kepada Waspadaaceh.com, Senin (1/10/2018).
Andry Agung mengatakan, Kejurnas kali ini adalah event nasional pertama yang diikuti Tim Rugby Aceh. Walaupun ini ajang pertama bagi Tim Rugby Aceh, tetapi para atlet Rugby Aceh dapat membuktikan bahwa mereka dapat bermain di level nasional.
Kejurnas Rugby 7s U-21, dilaksanakan pada tanggal 29 – 30 September 2018 di Stadion Pancasila UGM Yogyakarta, dibuka secara langsung oleh Ketua Umum PB Rugby Union Indonesia, Didik Mukrianto di Yogyakarta.
Semua Pengprov Rugby se Indonesia mengikuti Kejurnas yang juga dipantau Pelatih Timnas Rugby Indonesia, George Wilson, untuk mencari atlet guna mengikuti Piala Asia Rugby 7s di Brunei Darussalam pada akhir Desember 2018.
Didik Mukrianto mengatakan sangat banggq bahwa Kejurnas kali ini diikuti oleh hampir seluruh Pengprov Rugby se Indonesia. Ajang Kejurnas menjadi ajang pembinaan olahraga Rugby di Indonesia.
Selain itu, ajang Kejurnas juga sebagai ajang seleksi untuk para atlet yang dipersiapkan untuk Sea Games dan Kejuaraan di tingkat Asia mendatang.
Andry Agung berterimakasih kepada KONI Aceh yang telah membantu mengikuti Kejurnas Rugby ini. Ucapan terima kasih juga kepada PT. Dunia Barusa yang telah membantu Jersey untuk Tim Rugby Aceh.
Menurut Coach Septi Hariansyah, Tim Rugby Aceh hampir mendapat posisi di peringkat 5 atau 6 nasional, tetapi kalah 1 try (1 bola) ketika menghadapi juara PON Jabar, DKI Jakarta, sehingga harus puas berada di posisi 8 nasional.
Hal yang membanggakan, di mana Tim Rugby Aceh dalam babak play-off mampu mengalahkan Tim Rugby Jawa Tengah dengan kemenangan telak 22 – 0.
Padahal Tim Rugby Aceh baru saja berdiri di tahun 2018 ini. Sehingga dengan perolehan hasil di peringkat 8 nasional tersebut membuat semangat untuk menghadapi Kejurnas Pra PON 2019 di Bali, dan PON 2020 di Papua.
Dengan perolehan yang ada, harus menjadi motivasi bagi atlet untuk terus berlatih guna peningkatan prestasi di masa depan. Masih banyak kelemahan Tim Rugby Aceh, terutama dalam kerjasama tim yang masih belum sepenuhnya kompak. Ini menjadi PR kita bersama untuk membenahinya.
Kedepannya, 4 besar nasional menjadi target Pengprov Rugby Aceh. Semoga dapat terwujud. (ria)
