Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sedikitnya 6 anggota Polsek Bendahara dan Polsek lain, menjalani pemeriksaan intensif oleh Tim Polda Aceh di Mapolres Aceh Tamiang, terkait tewasnya seorang tersangka, AY, yang kemudian memicu kemarahan warga yang merusak dan membakar kantor Polsek tersebut.
Demikian dikatakan Kapolda Aceh Irjen Pol Drs. Rio S. Djambak melalui Kabid Humas, Kombes Pol Misbahul Munauwar di Banda Aceh, Jumat malam (26/10/2018). Awalnya, kata Kabid Humas, ada empat orang anggota Polsek yang diduga melakukan kesalahan prosedur dalam penangkapan itu. Termasuk Kapolsek Bendahara sebelumnya, yakni Ipda IW dan tiga anggota lain berinisial AM, BH dan MS, katanya.
Berita Terkait: Kasus Pembakaran Polsek, Polda Aceh Bentuk Tim Khusus
Namun kata Misbah, panggilan Misbahul Munauwar, dari hasil penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan beberapa hari lalu, ada dua anggota Polsek lain yang diduga ikut terlibat yakni DDS dan FS.
“Jadi jumlahnya ada 6 orang personel termasuk Kapolsek sebelumnya. Hingga kini mereka masih diperiksa oleh tim yang dibentuk Kapolda untuk mencari tahu apakah mereka melanggar masalah disiplin, kode etik atau itu berbentuk pidana umum,” lanjut Misbah.
Jika memang melanggar disiplin atau kode etik, kata Kabid Humas, maka hukuman terberatnya berupa Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PTDH). Namun jika itu adalah pidana umum, maka mereka akan diproses sesuai Undang-undang yang berlaku dan disidang di pengadilan, jelasnya.
Pemeriksaan keenam anggota tersebut, sambung Kabid Humas, hingga kini masih dilakukan di Mapolres Aceh Tamiang. Hal ini dilakukan karena Polres Aceh Tamiang dinilai masih mampu menangani permasalahan itu, sehingga Kapolda memerintahkan tim dari Polda Aceh untuk membantu dalam proses pemeriksaan. (Ria)
