Nabi Nuh telah menyelamatkan ummat manusia, binatang dan tumbuhan dalam bahtera (kapal) dari bencana banjir besar. Terinspirasi dari Nabi Nuh, para ilmuan menggagas akan membangun “bank seperma,” yang dapat menampung sampel benih dan spora, dipasang dalam tabung lava melingkar yang didinginkan di bawah permukaan bulan.
Spesimen itu akan dibekukan di bahtera, yang akan didorong oleh panel surya di permukaan bulan. Para ahli mengatakan brankas ini akan menjadi “tahan hari kiamat”.
Mengutip dari sciencetimes.com, gagasan membangun bank gen itu untuk melestarikan habitat yang hilang di masa depan bukanlah hal baru. Gudang Benih Global Svalbard di pulau Spitsbergen di Laut Arktik, misalnya, telah menampung lebih dari satu juta sampel benih.
Menurut tim peneliti yang dipimpin Jekan Thanga, seorang insinyur mesin di Universitas Arizona, membangun fasilitas semacam itu di bumi membuat mereka berisiko mengalami kegagalan yang tidak disengaja. Misalnya, perubahan iklim dapat menyebabkan banyak hewan punah di masa depan. Menurut tim, kubah Svalbard akan tenggelam di bawah laut karena naiknya permukaan laut akibat pemanasan global.
Dikutip dari DailyMail, para peneliti mengatakan per bahwa bulan bisa menjadi tempat yang lebih baik jika terjadi krisis planet, seperti perubahan iklim, supervolcano, atau serangan meteor. Mereka mengatakan polis asuransi global modern ini akan melindungi keragaman genetik bumi dari malapetaka
Menurut tim, bahtera bulan dapat dibangun di dalam tabung lava yang ditemukan baru-baru ini tepat di bawah atmosfer bulan. Poros elevator akan meregang ke dalam fasilitas, membekukan benih hingga sekitar -180 ° C (-292 ° F) dan sel hewan hingga -196 ° C (-321 ° F) dalam modul pengawetan kriogenik. (**)