Minggu, Mei 19, 2024
Google search engine
BerandaDisbudpar AcehTerdampak COVID-19, Objek Wisata Ketambe Butuh Dukungan Promosi

Terdampak COVID-19, Objek Wisata Ketambe Butuh Dukungan Promosi

“Selain menjadi objek wisata unggulan di Aceh Tenggara dengan daya tarik arus Sungai Alas yang deras dan alamnya yang asri, objek wisata Ketambe juga setiap tahun menyelenggarakan event internasional berupa rafting festival”

— Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin —

Wisata Ketambe terletak dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) tepatnya di wilayah Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara (Agara).

Ketambe memiliki panorama alam yang asri serta kaya dengan bermacam flora dan faunanya. Tidak heran begitu banyak wisatawan domestik mau pun wisatawan dari berbagai dunia tertarik untuk berkunjung ke objek wisata ini.

Wisata Ketambe sangat berpotensi untuk dikembangkan, karena mempunyai nilai jual yang tinggi. Bila banyak tamu yang datang ke kawasan ini, hal itu dapat berkontribusi mengembangan serta meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan wisata tersebut.

Memang potensi Ketambe selama ini belum dikelola, dimanfaatkan dan di kembangkan secara maksimal, baik itu oleh pemerintah daerah maupun masyarakat yang berada di sekitar kawasan Ketambe. Akses ke kawasan ini pun masih kurang baik serta minimnya fasilitas pendukung yang ada, telah mempengaruhi lambatnya berkembangnya kawasan wisata tersebut.

Pembangunan Sarana dan Prasarana

Terkait dengan pengembangan objek wisata Ketambe, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, beberapa waktu lalu telah melaksanakan program kegiatan sarana dan prasarana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2019 untuk objek wisata Ketambe di Kabupaten Aceh Tenggara tersebut.

Pembangunan sarana dan prasarana pariwisata itu meliputi gapura, gedung pertemuan, mushalla, toilet, saluran pembuangan, serta panggung pertunjukan. Disbudpar Aceh juga membangun fasilitas lain seperti jalan masuk, gedung tiket dan gazebo. Pembangunan sarana dan prasarana di Ketambe ini juga diharapkan terus berlanjut dengan tetap menjaga keasrian lingkungannya.

Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin, mengatakan, pembangunan fasilitas publik di Ketambe itu dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada wisatawan. Selain menjadi objek wisata unggulan di Aceh Tenggara dengan daya tariknya karena memiliki arus sungai yang deras dan alamnya yang asri, di objek wisata Ketambe juga setiap tahun menyelenggarakan event internasional berupa rafting festival.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Jamaluddin. (Foto/Ist)

“Event ini tidak hanya menghadirkan peserta dari dalam negeri namun juga luar negeri, sehingga sudah seharusnya fasilitas yang tersedia bisa ditingkatkan,” kata Jamaluddin.

Pemerintah Aceh sediri telah mencanangkan bidang pariwisata sebagai salah satu program unggulan, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) melalui Dinas Pariwisata Aceh. Beberapa waktu lalu, Dinas Pariwisata juga telah menyelenggarakan Rafting Alas International di lokasi objek wisata Ketambe sebagai upaya meningkatkan daya tarik wisatawan.

Kena Imbas COVID-19

Sebelum COVID-19, wisatawan yang berkunjung ke Ketambe terbilang cukup banyak. Bahkan para wisatawan ini datang dari berbagai negara. Tetapi selama adanya pandemi COVID-19, objek wisata Ketambe mulai sepi dari kunjungan wisatawan asing mau pun lokal.

Staf Pengelola TNGL Ketambe, Ahmad, kepada Waspadaaceh.com, Rabu (30/3/2022), mengatakan, kalau pun ada pengunjung yang datang, itu hanya pengunjung yang sedang melakukan perjalanan lintas kabupaten dan melewati Ketambe. Itupun pengunjung hanya mampir sebentar saja, kata Ahmad.

Wisata arung jeram di kawasan objek wisata Ketambe, Aceh Tenggara, menjadi wisata petualangan yang diandalkan untuk wisatawan asing. (Foto/Ist)

“Padahal kami sudah melakukan banyak pembenahan, dengan tujuan menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung. Namun dalam kurun waktu 2 tahun ini menurun drastis sampai 95 persen,” ujarnya.

Untuk itu Ahmad berharap kepada semua pihak, baik pemerintah mau pun masyarakat pecinta wisata, membantu mempromosikan objek wisata Ketambe secara lebih meluas. Bila wisatawan tahu bahwa Ketambe memiliki kekayaan alam flora dan fauna, ditambah adanya arus Sungai Alas yang begitu mempesona, tentulah para wisatawan akan tertarik untuk datang. Apalagi berwisata ke Ketambe cukup aman.

Sementara itu, Badarudin, salah satu pemilik penginapan di objek wisata Ketambe, menuturkan, sepinya wisatawan saat ini, membuat penghasilan mereka jauh menurun. Untuk itu perlu dukungan semua masyarakat untuk kembali mempromosikan keberadaaan Ketambe, sebagai objek wisata alam yang masih asri.

“Sejak tahun 2019 sampai saat ini, hampir tidak ada wisatawan asing yang datang menginap di tempat saya ini. Kalau adapun yang menginap hanya wisatawan lokal, itupun hanya dalam 5 bulan sekali,” keluh Badarudin.

Badarudin memaklumi, sepinya kunjungan wisatawan ke Ketambe, karena sebelumnya selama sekitar 2 tahun, pemerintah memberlakukan pembatasan terhadap masyarakat melakukan perjalanan, terkhusus kepada pendatang asing atau orang asing (luar negeri). Akibatnya bukan hanya objek wisata Ketambe, tapi objek wisata lain di seluruh dunia pun sepi pengunjung.

Kabid Promosi Pengembangan Wisata Aceh Tenggara, Indra, kepada Waspadaaceh.com, mengatakan, terkait sepinya pengunjung di objek wisata Ketambe selama COVID-19, tidak seperti 2 tahun yang lalu, karena memang adanya pembatasan perjalanan bagi masyarakat.

Menurut Indra, menurunnya wisatawan berkunjung ke wisata tersebut, memang dikarenakan pandemi COVID-19. Namun saat ini pemerintah sudah mulai melonggarkan aturan perjalanan, dan hal itu nantinya akan berdampak baik bagi kunjungan wisatawan ke objek wisata Ketambe. 

“Padahal kami Dinas Pariwisata bersama pengelola sudah maksimal melakukan pembenahan dan terus meningkatkan fasilitas, namun sampai saat ini pengunjung masih belum meningkat,” ujarnya.

Selain pembenahan tempat wisata, pemerintah juga juga telah melakukan promosi, melalui media masa, seperti media cetak, online, elektronik, juga melalui berbagai media sosial.

Tapi dia optimis, setelah pemerintah mulai melonggarkan aturan perjalanan bagi masyarakat di Indonesia, maka objek wisata Ketambe akan dikunjungi oleh banyak wisatawan lagi. (Sopian)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER