Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ketua Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Erika Mulyani, optimis bisnis jasaboga di Aceh akan bertahan di masa pandemi, walau sejak COVID-19 terjadi, omzet pelaku jasaboga ikut menurun hingga 40 persen.
“Sekarang sudah bangkit lagi, setelah sempat terhenti. Baru April 2020 lalu jasabosa bergeliat kembali,” kata Erika Mulyani di Banda Aceh, Minggu (20/9/2020).
Menurut Erika, di masa pendemi seperti sekarang ini, penurunan omzet bukan hanya terjadi di Aceh. Pandemi Corona, kata dia, adalah peristiwa global yang berlangsung di seluruh dunia, sehingga dunia usaha yang bisa bertahan itu sangat luar biasa.
“Bertahan saja sudah luar biasa,” ujar pemilik Erica Coffee di Lampu’uk, Aceh Besar tersebut.
Wakil Ketua Yayasan Indonesia Maju untuk wilayah Aceh ini menyebut, peran Pemerintah Aceh dalam mendorong dunia usaha, terutama jasaboga juga patut disambut baik. Apalagi keaktifan usaha disuaikan dengan new normal dan tetap harus menjalankan protokol kesehatan.
“Usaha pemerintah patut kita dukung dalam memberi keseimbangan usaha dengan protokoler kesehatan,” jelasnya.
Untuk itu, Erika mengimbau kepada seluruh dunia usaha, terutama yang berada di bawah PPJI Acehm agar terus menjalankan protokoler kesehatan dalam memberi pelayanan. Sebab hal itu penting agar angka penderita positif COVID-19 di Aceh bisa cepat menurun.
“Saya sangat mendukung dalam gerakan ‘beli produk teman,’ karena itu juga salah satu solusi mencegah COVID-19,” ujar Erika.
Gerakan Sosial
Menghadapi situasi COVID-19 ini, Erika menyebut sebagian besar anggota PPJI ikut membantu dalam gerakan sosial berbagi kebutuhan “dapur”, seperti sembako untuk masyarakat susah akibat Corona ini.
“Dananya bersumber dari anggota PPJI,” kata Erika.
Kini gerakan sosial PPJI kian terarah. PPJI membuat program yang disebut “Sebar PPJI”. Sebar berarti Sesama Berbagi Rantang PPJI.
“Sebar PPJI kini membuka donasi yang akan dilanjutkan untuk mereka yang membutuhkan,” jelas Erika.
Sebar PPJI membuka donasi dengan biaya sebesar Rp15.000 perporsi, dan satu rantang untuk 4 porsi.
“Donasi akan diteruskan untuk fakir miskin, dhuafa, janda, hafiz, dan pesantren,” demikian Erika Mulyani. (Ria/i)