Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ketika Provinsi Aceh memulai menjalani fase new normal, justeru kini jumlah pasien terkonfirmasi positif Corona terus bertambah. Terakhir menimpa empat perawat yang bertugas di RICU Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, yang dikonfirmasi positif COVID-19.
Terinfeksinya perawat yang bertugas di Respiratory Intensive Care Unit (RICU) RSUDZA itu, diakui oleh direktur rumah sakit milik Pemerintah Aceh itu, Azharuddin.
Direktur RSUDZA itu kepada Waspadaaceh.com, Minggu (21/6/2020), menegaskan pelayanan tetap berjalan normal. Karena, kata Azharuddin, pihaknya memiliki 1.600 perawat.
“Biasa saja. Tidak ada masalah. Pelayanan tetap berjalan normal. Kita punya SDM perawat 1.600 orang yang bisa memobilisir pelayanan,” kata Azharuddin.
Dia menuturkan bahwa keempatnya sudah ditangani dengan baik sesuai protokol kesehatan WHO. Dia juga menilai isolasi keempat perawat dilakukan sampai dinyatakan sembuh.
Terpisah, PIC COVID 19 RSUDZA, dr Novina R mengakui bahwa keempatnya terpapar dari pasien saat menangani pasien Corona. “Isolasi dilakukan sampai keempat perawat sembuh dan hasil test swab dinyatakan negtif. Pasien diisolasi mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan,” ungkapnya.
Azharuddin menyebutkan, keempat perawat RSUDZA tersebut diduga terinfeksi Corona dari pasien positif sebelumnya, SUK, 63, yang meninggal dunia beberapa hari lalu.
SUK adalah penduduk asal Sumatera Utara yang berkunjung ke Lambaro, Aceh Besar, untuk melihat anaknya. Dia kemudian terkonfirmasi positif, dan meninggal dunia tidak lama setelah mendapat perawatan intensif di RSUDZA Banda Aceh.
Suk, sebelumnya sempat dirawat di RS Pertamedika Banda Aceh sebelum dirujuk ke RSUDZA. Pasien itu dengan keluhan penyakit lain seperti Pneumonia, Diabetes mellitus (DM), Tuberkulosis (TBC).
Sebelumnya, 1 Lagi Warga Tamiang Positif
Sebelum kasus empat perawat yang positif Corona, dilaporkan bahwa virus Corona telah menginfeksi satu warga Kabupaten Aceh Tamiang, setelah sebelumnya menjangkiti lima warga di kabupaten itu, dan kemudian sehat kembali.
Kali ini virus asal Kota Wuhan, Tiongkok, itu menyasar perempuan umur 27 tahun berinisial SS, kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani yang akrab disapa SAG, Sabtu (20/6/2020).
Usai mendapat informasi dari Kepala Bidang Penanganan Kesehatan COVID-19 Aceh, dr Hanif, SAG menjelaskan, penderita COVID-19 yang ke-6 di Kabupaten Aceh Tamiang, atau kasus ke-39 bagi Aceh itu, mengaku tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah penularan lokal di dalam maupun luar negeri.
“Secara kasat mata tidak menunjukkan gejala telah terinfeksi virus Corona. SS baru menyadari ada virus menjangkiti tubuhnya, setelah menjalani rapid test ‘massal’ yang digelar kantornya pada 12 Juni 2020. Dia pun masuk dalam klasifikasi Orang Tanpa Gejala (OTG) yang reaktif rapid test dan langsung melakukan isolasi mandiri di rumahnya,” urai SAG.
Dengan terkonfirmasinya SS positif Corona sebagai kasus terbaru, data kumulatif COVID-19 Aceh bertambah menjadi 39 kasus, per tanggal 20 Juni 2020. Data ini belum termasuk empat perawat yang dilaporkan positif hari ini.
Rinciannya, 20 orang sudah sembuh, 17 orang dalam perawatan di rumah sakit rujukan atau isolasi mandiri di bawah pengawasan medis, dan 1 orang meninggal pada 23 Maret 2020 dan 1 orang meninggal pada 17 Juni 2020, urai SAG. (sulaiman achmad)