Banda Aceh (Waspada Aceh) – Calon Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh, Muhammad Iqbal mengatakan, selama ini sulit bagi IKM (industri kecil dan mengah) di Provinsi Aceh untuk bisa berkembang karena produk-produk IKM tidak masuk dalam e-katalog.
Kondisi itu, kata Iqbal, menyebabkan produk-produk IKM lokal tidak bisa masuk sebagai penyuplai barang-barang di instansi pemerintahan. Sebab menurutnya, bila aturannya produk yang boleh dibeli hanya yang sudah ada di e-katalog, maka yang bisa menikmati proyek-proyek pemerintah hanyalah industri besar. Bukan IKM, kata Iqbal yang juga menjabat Plh Kadin Aceh tersebut.
“Ini contoh, kita bicara produk lokal. Pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah, semua itu hanya perusahaan besar yang menikmati. Barang yang masuk itu produk dari perusahaan besar, bukan IKM. Karena produk IKM tidak masuk di e-katalog,” kata Iqbal Pieng, panggilan akrab Muhammad Iqbal, dalam perbincangannya dengan Waspadaaceh.com, Minggu pagi (26/6/2022).
Untuk itu yang penting dilakukan, kata Iqbal, pemerintah provinsi harus punya kemauan agar produk-produk IKM lokal bisa masuk ke e-katalog. Karena sampai sekarang ini tidak ada produk IKM lokal yang masuk, sebut pengurus senior Kadin Aceh ini.
“Kadin itu harus kuat, bersatu bersama. Itu lah kekuatan kita, kebersamaan. Betapa pentingnya, Kadin sebagai fondasi usaha, apalagi kita dilindungi UU. Kadin wadahnya pengusaha, jadi kita harus berjuang sama-sama untuk meningkatkan industri di Aceh,” tegasnya.
Kembali Gairahkan Organisasi
Selain itu M Iqbal juga bertekad menggairahkan kembali organisasi setelah beberapa waktu lalu sempat mati suri.
Sebagai Pjs Kadin Aceh, kata Iqbal, dia sudah memulai menghidupkan kembali “ruh” Kadin dan bertekad meningkatkan kekompakan dan sinergitas antar pengurus, pengusaha, pemerintah dan stakeholder..
“Beberapa tahun lalu pengusaha di Aceh bagai kehilangan induk. Harus ada keberpihakan pemerintah kepada pengusaha lokal. Permodalan masih sulit,” kata M Iqbal, yang maju sebagai calon ketua pada Musprov Kadin Aceh.
Dia juga menjelaakan kedepan perusahaan swasta nasional dan Kadin harus terkoneksi dengan baik. Perusahaan nasional yang akan masuk ke Aceh harus melalui Kadin sehingga ada peran pengusaha lokal di situ. Jangan hanya untuk kepentingan pengusaha-pengusaha besar saja, kata Iqbal.
Terkait dengan pencalonannya untuk maju sebagai ketua Kadin Aceh pada Musprov Kadin Aceh yang dibuka pada Senin (27/6/2022), Muhammad Iqbal telah menyampaikan visi misinya, sbb;
1. Membangun komunikasi yang intensif dan masif dengan para pelaku usaha, asosiasi dan pemerintah.
2. Membuka ruang yang seluas-luasnya kepada anggota kadin untuk mendapatkan fasilitas dan dukungan kadin untuk pengembangan usahanya.
3. Melakukan koordinasi, kolaborasi dan bersinergi dengan pelaku usaha, asosiasi dan pemerintah untuk mendapatkan kemudahan regulasi, tarif pajak daerah dan kemudahan perizinan.
4. Melakukan kolaborasi dan sinergi dengan para pelaku usaha dari hulu sampai ke hili guna memetakan posisi produksi barang dan jasa yang menjamin ketersedian bahan baku, keberlanjutan produksi dan juga daya serap pasar.
5. Melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi baik di tingkat regional maupun nasional guna meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.
6. Memfasilitasi dan mendorong pelaku usaha umm untuk berinovasi dan meningkatkan kemampuan manajerial, akses pembiayaan, akses pasar, peningkatan kualitas, desain serta promosi produk.
7. Bersinergi dengan para stakeholder ekonomi dan pelaku usaha untuk bersama-sama menciptakan ekosistem berusaha daerah yang kondusif, menarik minat investor untuk berinvestasi, ekonomi biaya rendah dan juga berkelanjutan
8. Membuka dan menjadikan kantor kadin sebagai rumah bagi para pelaku usaha dan asosiasi anggota kadin untuk berkonsultasi dan mendapatkan informasi potensi dan peluang usaha daerah.
9. Menyusun kepengurusan kadin kedepan yang memiliki integritas, berkomitmen memajukan usaha daerah, bermitra dengan pemerintah dan mengayomi anggota.
10. Melakukan konsolidasi dan penguatan kadin kabupaten kota guna pemerataan memperoleh peluang dan kesempatan untuk memajukan usaha dan ekonomi.
Iqbal mengatakan, target jangka pendek yang akan dia lakukan jika terpilih nanti, antara lain memperkuat konsolidasi internal Kadin Aceh, memperjuangkan pengusaha lokal termasuk IKM agar turut berperan aktif dalam pembangunan ekonomi di Aceh. (sulaiman achmad)