Selasa, Mei 21, 2024
Google search engine
BerandaAcehTanggulangi Stunting, Pemuka Masyarakat Ikut Master of Training

Tanggulangi Stunting, Pemuka Masyarakat Ikut Master of Training

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Demi meningkatkan kualitas pelayanan program pengasuhan BKB, untuk menanggulangi masalah stunting di Aceh, BKKBN Aceh bersama Unicef dan Flower Aceh mengadakan Master of Training (MoT) Bina Keluarga Balita (BKB) di Banda Aceh, Senin (24/6/2019).

Pelatihan tingkat provinsi itu terkait tentang penggunaan dan penyempurnaan Modul BKB versi Aceh yang dikembangkan Unicef bersama Oxford Policy Management L.td (OPML), berlangsung 24-28 Juni 2019.

Kegiatan yang diikuti 35 orang peserta yang terdiri dari BKKBN, OPD, PKK, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan LSM di tingkat Provinsi dari 4 kabupaten/kota, direct program Unicef meliputi Banda Aceh, Sabang, Aceh Jaya, Singkil dan Simeulu.

Hadir sebagai narasumber dari kegiatan tersebut, Deputi Bidang KSPK BKKBN RI, M Yani, Kepala BKKBN Aceh, Sahidal Kastri, Kepala Kantor Perwakilan Unicef Aceh, Andi Yoga Tama.

Sahidal mengatakan, malnutrisi merupakan bentuk kekurangan/kelebihan gizi yang terjadi sehingga tubuh tidak dalam bentuk/proporsi yang normal.

Malnutrisi khususnya kekurangan gizi kronis/terjadi dalam waktu yang lama atau stunting pada masa kehamilan dan usia baduta/balita akan berdampak pada pertumbuhan fisik, metabolisme dan kekebalan serta pertumbuhan otak.

“Pertumbuhan fisik yang tidak maksimal akan mempengaruhi kapasitas kerja di masa depan. Ketidak optimalan perkembangan metabolisme dan kekebalan akan berdampak terhadap risiko penyakit tidak menular dan pertumbuhan dan perkembangan otak yang tidak maksimal. Pada akhirnya berdampak pada kurangnya kemampuan koqnitif dan belajar, serta prestasi sekolah yang buruk,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Perwakilan Unicef Aceh, Andi Yoga Tama mengatakan, Unicef dan pemerintah daerah di Aceh bekerjasama menjalankan program untuk pengentasan malnutrisi ibu dan anak 2019-2020.

Ini merupakan model pertama di Indonesia yang memadukan strategi intervensi terintegrasi, yaitu peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas; nutrisi, pengasuhan positif, air bersih, sanitasi dan higienis, serta skema perlindungan social melalui dana transfer tanpa syarat (unconditional grants) bagi anak. (akbar)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER