Banda Aceh (Waspada Aceh) – Cabang olahraga angkat berat dan binaraga di Aceh masih bernaung bersama angkat besi dalam satu induk organisasi, yakni Pengurus Provinsi Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga (Pengprov PABBSI) Aceh sampai selesainya pelaksanaan PON XX/2021 di Papua.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum III Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KONI Aceh, Teuku Rayuan Sukma, belum lama ini di Banda Aceh.
Rayuan Sukma yang juga Ketua Umum PABBSI Aceh ini menyebutkan, angkat besi, angkat berat dan binaraga masih menjadi bagian Pengprov PABBSI Aceh, karena sedang dalam pelaksanaan persiapan atlet angkat besi dan binaraga melalui pemusatan latihan daerah (Pelatda) menghadapi PON Papua.
“Binaraga, angkat berat masih di dalam naungan angkat besi yang saya pimpin sampai selesai PON Papua. Setelah itu, nanti angkat berat dan binaraga memiliki Pengprov masing-masing,” ujar Rayuan yang ditanya wartawan di ruang kerja Sekretariat KONI Aceh di Banda Aceh.
Bahkan menurut PB PON Papua, saat pelaksanaan PON XX/2021 di Papua pertandingan angkat besi, angkat berat dan binaraga masih tetap sebagai satu cabang olahraga. Pada PON XXI/2024 Aceh – Sumut baru sendiri-sendiri.
Kata dia, nanti pada saat akan menghadapi PON XXI/2024 Aceh – Sumatera Utara, Cabor angkat besi, angkat berat dan binaraga Aceh sudah pasti ditangani Pengprov masing-masing.
Ketika disinggung tentang pembentukan Pengprov Angkat Berat dan Binaraga yang akan datang, menurut mantan Kadispora Aceh ini, sepertinya tidak begitu sulit lagi. Karena, kata dia, sudah ada dasarnya dari Pengprov PABBSI Aceh dan sudah tentu ada yang mau menjadi ketua umum.
Pengprov PABBSI Aceh yang dipimpin Rayuan Sukma, untuk cabang angkat besi, atlet atau lifter Aceh selalu mengukir prestasi emas pada kejuaraan nasional (Kejurnas) bahkan international. Meraih medali emas sejak PON XVI/2004 Palembang, Sumatera Selatan, PON XVII/2008 Kalimantan Timur, PON XVIII/2012 Riau. Pada PON XIX/2016 di Jawa Barat, angkat besi Aceh meraih dua medali emas melalui Surahmat kelas 56 kilogram dan atlet putri, Nurul Akmal kelas plus 70 Kg.
Pengprov PABBSI Aceh saat ini sedang mempersiapkan dua atlet angkat besi dan satu atlet binaraga melalui Pelatda yang dilaksanakan KONI Aceh menghadapi PON XX/2021 di Papua.
Menjadi Tiga Organisasi
Seperti diketahui saat ini angkat besi, angkat berat dan binaraga sudah terpisah dan memiliki federasi atau induk organisasi masing-masing di tingkat dunia.
Awalnya ketiga cabang itu tergabung dalam satu federasi dunia, yaitu International Weighlifting Federation (IWF). Kemudian terpecah menjadi tiga yaitu International Weighlifting Federation (IWF) untuk cabang angkat besi, International Powerlifting Federation (IPF) angkat berat, World Bodybuilding & Physique Sports Federation (WBPF) untuk binaraga.
Sementara itu, PABBSI resmi bubar pada rapat kerja nasional (Rakernas) KONI Pusat yang dilaksanakan secara virtual, 25 – 26 Agustus 2020. PABBSI terpecah menjadi tiga organisasi, yaitu Perkumpulan Angkat Besi Indonesia (PABSI), dengan ketua umumnya masih tetap Rosan P Roesoani, Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) diketuai Irwan Ali dan Perkumpulan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) ketuanya Ana Maria.
Satu diantara beberapa keputusan Rakernas bahwa Pabsi, Pabersi, PBFI merupakan tiga dari delapan organisasi olahraga yang diterima menjadi anggota baru KONI.
Pada PON XXI/2024, ketiga cabang tersebut menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan masing-masing.
Seperti diketahui, angkat besi, angkat berat dan binaraga bagian dari 28 cabang olahraga yang pertandingannya akan digelar di Aceh pada PON XXI/2024 Aceh -Sumatera Utara. (Ria)