Sabtu, Juni 28, 2025
spot_img
BerandaWisata & TravelSinabung Erupsi Lagi, Praktisi Pariwisata: Jadi Objek Wisata Vulcano Menarik Bagi Turis

Sinabung Erupsi Lagi, Praktisi Pariwisata: Jadi Objek Wisata Vulcano Menarik Bagi Turis

Medan (Waspada Aceh) – Pelaku usaha pariwisata di kota wisata Berastagi, Kabupaten Karo, menilai erupsi Gunung Sinabung yang kerap terjadi di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, bisa menjadi objek wisata gunung api.

Sebagai contoh di Hawai, erupsi gunung api malah dimanfaatkan oleh wisatawan mancanegara dan domestik untuk menikmati wisata alam yang dinilai memiliki tantangan menarik.

Begitu juga erupsi Gunung Sinabung, bisa ditawarkan kepada wisatawan menjadi bagian dari objek wisata vulcano (gunung api) yang menarik, dan sangat langka, kata GM Hotel Sibayak Internasional Berastagi, Dedi Nelson F, kepada waspadaaceh.com, Jumat (14/8/2020).

“Untuk jarak dari zona aman ke hotel ditarik garis lurus sekitar 15 Km. Di Hotel International Sibayak Berastagi di roof top hotel, wisatawan bisa menikmati pemandangan alam yang spektakuler melihat eurpsi Gunung Sinabung,” lanjut Dedi.

Dedi Nelson F, praktisi pariwisata sedang menyaksikan erupsi Gunung Sinabung dari lokasi Hotel Sibayak Internasional Berastagi, Jumat (14/8/2020). (Foto/Ist)

Dedi mengatakan, bencana alam kerap berhubungan dengan aktifitas vulkanik sebuah gunung. Di Indonesia tercatat ada 100 gunung berapi aktif yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

“Sama seperti di Hawaii, banyak agen perjalanan wisata yang membuka layanan mendaki gunung merapi di Indonesia. Peminatnya bukan cuma turis domestik, namun juga mancanegara. Pastikan untuk melakukan wisata gunung berapi bersama pemandu, jangan nekat melakukannya sendirian,” jelasnya.

Sinabung Kembali Erupsi

Sementara data yang dihimpun waspadaaceh.com melalui Magma Indonesia Kementerian ESDM dari situs resminya di https://magma.vsi.esdm.go.id/, berikut kondisi erupsi Gunung Sinabung terkini.

“Telah terjadi erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara, pada tanggal 14 Agustus 2020 pukul 10:30 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.100 m di atas puncak (± 4.560 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah tenggara dan selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 64 mm dan durasi ± 1 menit 40 detik,” bunyi informasi dari Magma Indonesia.

Saat ini Gunung Sinabung berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktifitas pada desa-desa yang sudah direlokasi. Selain itu juga pada lokasi di dalam radius radial 3 Km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 Km untuk sektor Selatan-Timur, dan 4 Km untuk sektor Timur-Utara.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.

“Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar,” isi pesan Magma Indonesia.

Beberapa jam setelah erupsi Sinabung, rumah penduduk di sekitar Kota Berastagi tampak diselimuti debu. Walau demikian, sebagian masyarakat tetap beraktifitas seperti biasa. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER