Lhokseumawe (Waspada Aceh) – Seorang gadis etnis Rohingya, imigran asal Myanmar, Nur Halimah, 21, dilaporkan meninggal dunia di tempat penampungan Kantor BLK Meunasah Mee Kandang, Lhokseumawe. Jenazahnya kemudian dievakuasi ke RSU Cut Meutia untuk menjalani pemeriksaan medis.
Kini jumlah imigran gelap Rohingya di lokasi penampungan Kantor BLK Meunasah Mee Kandang, sebanyak 293 orang, kata Kabag Humas Pemko Lhokseumawe, Marzuki, Rabu (9/9/2020).
Dia menyebutkan, satu warga Rohingya itu meninggal dunia pada pukul 18.30 WIB. Jenazah dimandikan untuk selanjutnya dikebumikan secara Islam.
Marzuki mengatakan, sebelumnya di tempat penampungan sementara Kantor BLK, Nur Halimah sempat terjatuh di dalam kamar mandi. Petugas dan masyarakat memberikan pertolongan dengan membawanya ke rumah Sakit Umum Cut Meutia untuk mendapatkan perawatan medis.
Setelah dirawat dan pulih, Nur Halimah pun dibolehkan pulang ke tempat penampungan Kantor BLK Meunasah Mee Kandang. Namun tak berapa lama kemudian, Nur Halimah kembali sakit sesak nafas, hingga meninggal dunia dalam posisi tidur di penampungan tersebut.
Berita Terkait: Lagi, 297 Etnis Rohingya Terdampar di Aceh
Ketika itu, Nur Halimah kesulitan bernafas karena memiliki riwayat sakit sesak nafas. Penyakitnya kambuh lagi setelah dia kelelahan melakukan perjalanan panjang di lautan hingga terdampar di Aceh.
Bahkan sejak pertama kalinya menginjak kota berjulukan “Petro Dolar” itu, penyakit Nur Halimah mulai kambuh dan sering muntah dan kesulitan bernafas.
Selain itu, Marzuki menyebutkan saat ini masih ada dua warga Rohingya lain menderita sakit dan masih menjalani perawatan medis di RSU Cut Meutia.
“Kesehatan warga Rohingya ini sangat buruk sejak pertama kali terdampar di Kota Lhokseumawe. Mereka semuanya kelelahan berat karena perjalanan panjang di lautan. Kini satu orang meninggal dunia dan dua lainnya sedang dirawat di RSU Cut Meutia,” paparnya.
Sebelumnya dilaporkan, sedikitnya 297 warga etnis Rohingya kembali terdampar di perairan laut Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Senin (7/8/2020) sekitar pukul 00.30 WIB.
Humas Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lhokseumawe, Muhammad Alfian, kepada Waspadaaceh.com, mengatakan, menurut data sementara dari 297 warga etnis Rohingya yang terdampar itu, diantaranya 102 orang laki-laki, 181 wanita dan 14 anak-anak.
“Etnis Rohingya itu menggunakan kapal kayu, setiba di lokasi mereka turun sendiri. Lalu warga mengarahkan mereka di satu tempat, meski pun awalnya sempat kewalahan karena mereka berpencar. Akhirnya dibantu pihak kepolisian dan TNI berhasil dikumpulkan,” kata Muhammad Alfian. (b09)