Senin, Mei 6, 2024
Google search engine
BerandaAcehSawit BUMDes Selamat dari Gangguan Gajah dengan Kawat Kontak Kejut

Sawit BUMDes Selamat dari Gangguan Gajah dengan Kawat Kontak Kejut

Nagan Raya (Waspada Aceh) – Konflik manusia dan gajah di lima desa di Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, hingga kini belum ada titik terang. Namun dengan memasang kawat kontak kejut, perkebunan sawit milik BUMDes terhindar dari kerusakan.

Kawanan gajah liar, tahun-tahun sebelumnya dilaporkan sering mengusik lima desa, di antaranya Desa Blang Lango, Tuwie Meuleusong, Kandeh, Kila dan Desa Blang Teungku. Kawasan perkebunan ini, sebelumnya memang merupakan jalur lintasan gajah Sumatera.

Kades (Kepala Desa) Tuwi Meulesong, Afandi mengatakan, Selasa (1/11/2020) 10 hektare tanaman kelapa sawit milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tuwie Meuleusong, berhasil diselamatkan dari serangan hewan bertubuh besar itu.

Sebab sebelumnya, dengan menggunakan Dana Desa (DD), Kades Afandi memasang kawat kontak kejut (kawat beraliran listrik) di sekeliling perkebunan kelapa sawit BUMDes.

Dia menjelaskan, alat kontak tersebut tidak bersifat membunuh, namun hanya bersifat kontak kejut, agar hewan tersebut tidak masuk ke areal. Menurutnya, gajah merupakan hewan yang memiliki daya ingat yang baik, tentu kontak kejut itu dapat memberikan efek trauma pada gajah.

“Kami berharap nantinya hewan tersebut tidak akan berani lagi menyerang perkebunan kami,” harap Afandi.

Sebelumnya, tambah Afandi, dalam memasang alat kontak kejut itu, pihaknya telah berkonsultasi dengan pihak BKSDA Aceh. Alat tersebut sering dipakai untuk peternakan dan perkebunan besar untuk menjaga dari serangan hama dari luar.

Dia menambahkan, sudah bertahun-tahun tanpa ada lagi adanya serangan hama gajah. Bahkan tanaman kelapa sawit BUMDes Tuwie Meulesong terlihat tumbuh subur dan mulai membuahkan hasil.

Afandi berharap pemerintah dapat bekerja sama dengan pihak desa setempat untuk membangun penangkaran gajah di kawasan hutan setempat. Desa Tuwie Meuleusong sendiri siap menyediakan puluhan hektare lahan hutan khusus untuk penangkaran gajah, katanya.

“Kita berharap pemerintah membangun semacam tempat penangkaran, supaya habitatnya tetap terjaga. Manusia pun bisa hidup berdampingan dengan gajah tanpa takut perkebunan masyarakat akan diserang gajah lagi,” harap Afandi. (b22)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER