Minggu, Mei 19, 2024
Google search engine
BerandaSakit Gatal-gatal, Flu dan Demam Mulai Serang Korban Banjir Aceh Utara

Sakit Gatal-gatal, Flu dan Demam Mulai Serang Korban Banjir Aceh Utara

Aceh Utara (Waspada Aceh) – Para korban banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, mulai diserang bermacam penyakit, terutama penyakit kulit (gatal-gatal), dan luka terkena pecahan kaca (beling) pada bagian kaki.

Kepala Posko Kesehatan Korban Banjir Lhoksukon, dr Adnani, menjelaskan, Kamis (10/12/2020), seja lima hari dibuka posko kesehatan sudah melayani sekitar 1.000 lebih warga terdampak banjir di Kecamatan Lhoksukon dan sekitarnya. Kata dia, mereka rata-rata mengeluhkan penyakit gatal-gatal, demam dan flu yang umumnya diderita anak-anak dan balita

“Korban banjir yang datang berobat keposko selain mengeluhkan bermacam penyakit, ada juga sekitar 20 orang yang ditangani petugas medis karena terkena pecahan kaca di kaki dan harus dijahit,” kata Adnani.

Adnani yang juga Kepala Puskesmas Lhoksukon, mengatakan, selain korban banjir yang ditangani di posko, pihaknya juga menyediakan posko mobile, yakni dengan berkeliling menggunakan ambulance.

“Jika petugas melihat warga yang sakit di tengah banjir, maka segera ditangani pengobatannya di dalam mobil. Jika emergency akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Buket Raya Lhokseumawe, karena Puskesmas Lhoksukon masih lumpuh,” terangnya..

Sementara kepala Puskesmas Tanah Pasir, dr Jarita, mengaku petugas Puskesmas Kecamatan Tanah Pasir, telah memberikan layanan pengobatan gratis bagi masyarakat yang terkena dampak bencana banjir. Pengobatan yang dilakukan dengan cara mendatangani langsung masyarakat ke lokasi banjir, ujarnya.

“Sebelumnya kami mengalami kendala karena dari 18 desa (gampong) dalam Kecamatan Tanah Pasir, 8 gampong di antaranya terisolir. Belum bisa dilewati kenderaan, baik roda dua maupun roda empat. Air di badan jalan sejak Minggu hingga Rabu masih mencapai 40 hingga 70 centimeter, Namun hari ini sudah bisa memberikan pelayan kesehatan kepada gampong terisolir tersebut,” kata dr Jarita.

Diberitakan sebelumnya, banjir yang melanda hampir seluruh kecamatan di Aceh Utara, akibat guyuran hujan deras dan jebolnya tanggul sungai. Banjir menyebabkan 19.255 Kepala Keluarga (KK) dengan 61.045 jiwa terpaksa harus mengungsi kerena ketinggian air mencapai 1 – 2 meter di permukimannya. (Syaiful).

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER