Sigli (Waspada Aceh) – Rencana pembangunan waduk Tiro di Kabupaten Pidie terancam gagal, menyusul penolakan warga setempat untuk direlokasi. Sedangkan pembangunan waduk lainnya, yakni waduk Rukoh tetap dilanjutkan.
Berdasarkan penelusuran Waspada, Selasa (9/7/2019), isu gagalnya rencana pembangunan waduk berukuran raksasa tersebut kini telah menjadi pembicaraan hangat di tengah-tengah warga, khususnya penduduk di Kecamatan Tiro/Truseb.
Kabar gagalnya pembangunan waduk yang direncanakan dibangun 2013 silam dengan menggelontorkan dana APBN senilai Rp1,2 triliun tersebut, justru mengundang kegembiraan bagi sebagian warga di kemukiman Blang Keudah, Tiro/Truseb. Bila benar-benar gagal, sebagian warga masih bisa hidup dan tinggal di tanah kelahiran mereka, yang akan terkena lokasi pembangunan waduk.
Abdurrahman, 35, salah seorang warga Tiro/Truseb, Pidie, kepada Waspada mengatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari petugas terkait saat melakukan kunjungan dan survei ke Tiro menyebutkan teknik pembangunan waduk akan diubah sehingga tidak banyak menggunakan lahan warga.
Dia menjelaskan, pembangunan waduk akan dilakukan di Rukoh, sedangkan sumber air nantinya tetap dari Tiro. Artinya pada wilayah Kemukiman Blang Keudah, akan dibuat saluran menuju waduk di Rukoh.
“Untuk lahan warga yang terkena saluran, akan dilakukan ganti rugi,” katanya.
Camat Tiro/Truseb, Almanza, dikonfirmasi Waspada, enggan berkomentar terkait isu gagalnya proyek pembangunan waduk Tiro tersebut.
“Kalau menyangkut persoalan pembangunan waduk tersebut, baiknya kawan-kawan wartawan bisa ditanyakan langsung dengan petugas Balai,” katanya singkat. (b10)