Lhokseumawe (Waspada Aceh) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG) tahun 2023. Kota Lhokseumawe dinilai sebagai salah satu wilayah yang berpotensi terkena bencana gempa bumi dan tsunami.
Sekolah lapang digelar di Hotel Diana Lhokseumawe selama dua hari, Senin – Selasa (13-15/3/2023), turut dihadiri Pj Wali Kota Lhokseumawe, Imran, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG diwakili Bayu Pranata dan Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Nasruddin.
Hadir juga Kepala Stasiun Meteorolog Malikussaleh Aceh Utara, Siswanto, Kadis BPBD kota Lhokseumawe Dedi Irfansyah dan Deputi bidang Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi, melalu zoom serta puluhan undangan.
Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran, mengingatkan, upaya mitigasi bencana guna menekan serendahnya kemungkinan kerugian akibat bencana. Sekolah bencana ini dapat menjadi role model untuk mengantisipasi pengelolaan bencana.
“Saya berharap kegiatan positif semacam ini dapat berlanjut dan dapat dilakukan secara berkala di seluruh wilayah yang berpotensi bencana seperti gempa maupun tsunami. Khususnya Lhokseumawe ini sangat kompleks, karena berhadapan langsung dengan laut, sungai, perbukitan. Jadi potensi kebencanaan bisa saja terjadi kapan saja,” kata Imran.
Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Nasruddin didampingi Kepala Stasiun Meteorolog Malikussaleh Aceh Utara, Siswanto menyebutkan, kegiatan yang dilakukan BMKG bersama Pemko dan masyarakat dalam rangka mengantisipasi bencana. Karena daerah ini pernah terjadi gempa atau tsunami, maka masyarakat harus menyiapkan diri terkait mitigasi bencana.
“Daerah yang pernah terjadi gempa atau tsunami, bukan berarti tidak akan terjadi gempa tsunami lagi. Untuk itu harus menyiapkan masyarakat untuk mitigasi bencana. Kami harapkan kepada peserta baik masyarakat, TNI/Polri dan media bisa meneruskan informasi ini kepada yang lain,” harapnya. (*).