Senin, Mei 6, 2024
Google search engine
BerandaAcehRachmat Fitri Kumpulkan Mantan Kadis Pendidikan untuk Bahas Strategi Peningkatan Mutu

Rachmat Fitri Kumpulkan Mantan Kadis Pendidikan untuk Bahas Strategi Peningkatan Mutu

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri, mengadakan silaturahmi dan coffee morning bersama para mantan Kepala Dinas Pendidikan Aceh periode sebelumnya. Kegiatan ini untuk menjaring masukan dan pengalaman dalam merumuskan strategi percepatan peningkatan mutu pendidikan Aceh.

Dalam kegiatan yang berlangsung, Rabu (22/7/2020), di Ruang Kerja Kadisdik Aceh dihadiri oleh Anas M. Adam, Ilyas, Bachtiar, Laisani, dan Syaridin. Selain itu juga turut dihadiri Kabid Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli, Kabid Pembinaan SMK dan Plt. Kabid Pembinaan GTK, T. Miftahuddin, Kepala UPTD Balai Tekkomdik, T. Fariyal, Tenaga Ahli, Azwar Thaib, dan Fajran Zain.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri, mengatakan, kegiatan silaturahmi ini akan dilakukan secara berlanjut antar sesama keluarga besar Disdik Aceh. Dia juga menyampaikan beberapa kesimpulan dalam diskusi yang akan segera ditindaklanjuti sesuai tupoksinya masing-masing.

“Dalam membangun sektor pendidikan perlu sinergisitas dari para pihak secara bersama-sama, terutama dengan keluarga besar Dinas Pendidikan Aceh,” ujarnya.

Rachmat Fitri menambahkan, dunia kerja membutuhkan tenaga skill full, dan rata-rata mereka adalah para lulusan D3 dan D4. Sementara lulusan masteral dan doctoral lebih terbatas daya serapnya.

“Sejauh ini Dinas Pendidikan sudah merancang program afirmasi di SMAN 16 Banda Aceh untuk bisa melanjutkan ke jenjang D3, D4 dan S1,” ungkapnya.

Keterbatasan guru vokasi di beberapa SMK, lanjutnya, maka diperlukan adanya pemberian beasiswa dan diprioritaskan untuk guru-guru vokasi.

“Alumni perguruan tinggi bisa saja di PPG-kan demi efektivitas waktu. Sebelumnya pernah dilakukan kerjasama dengan dua universitas di Aceh, yaitu Unsyiah dan Al-Muslim untuk progran tersebut,” ungkapnya.

Menurutnya, kerjasama ini perlu ditingkatkan dan diperluas ke perguruan tinggi lain dengan catatan mereka akan mendapat sertifikasi dan bersedia tidak harus diangkat menjadi PNS.

Masalah ini harus menjadi perhatian semua pihak, terutama BPSDM dan Dinas Pendidikan. Kedua lembaga ini harus bersinergi dalam menyusun program khusus untuk peningkatan SDM.

“Jumlah kelulusan siswa melalui jalur SNMPTN kita sudah bagus, tapi takutnya hanya bertumpuk di kampus-kampus kecil dan kampus-kampus baru. Bukannya tidak bagus, hanya saja masih kurang kompetitif. Kita harus memenangkan SBMPTN dan itu membutuhkan persiapan dan pembinaan khusus. Faktanya seringkali bahan yang diujikan berbeda dengan bahan yang dipelajari di bangku sekolah,” katanya.

Karenanya, Rachmat Fitri menyampaikan, para siswa perlu dididik untuk mengasah keterampilan menjawab soal dengan target meningkatkan daya serap lulusan ke perguruan tinggi favorit (Top-10 National).

Menurutnya, guna mencapai target tersebut maka akan ditempuh dua model pendekatan, ke dalam (peningkatan kapasitas peserta didik), dan keluar (peningkatan kerjasama dengan berbagai universitas).

“Selain itu diperlukan kerjasama antara dayah dengan SMK untuk melahirkan peserta didik yang spiritualis dan berjiwa entrepreneur. Hal ini bisa ditempuh dengan beberapa cara diantaranya melalui pemberdayaan Mobile Training Unit (MTU) yang bisa menjangkau area-area terluar dan bersifat adhoc,” tutup Kadisdik Aceh. (Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER