Minggu, November 24, 2024
spot_img
BerandaAcehPustakawan Aceh Nurjannah Teliti Soal Pelestarian Konten Lokal Aceh 

Pustakawan Aceh Nurjannah Teliti Soal Pelestarian Konten Lokal Aceh 

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Konten lokal terutama dari Provinsi Aceh sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan, karena setiap daerah memiliki keunikan tersendiri.

Untuk menghargai konten lokal dan mendukung literasi masyarakat, Perpustakaan Aceh melestarikannya dengan koleksi yang telah tersusun rapi secara khusus sesuai dengan klasifikasinya. Masyarakat dapat memanfaatkan koleksi konten lokal sebagai kebutuhan pengabdian, maupun penelitian.

Hal itu menjadi alasan bagi Nurjannah, Pustakawan Aceh, yang mengangkat topik terkait konten lokal dalam disertasinya. Kepala Perpustakaan IAIN Lhokseumawe ini menulis tentang Pelestarian Koleksi Lokal konten dan Dampaknya terhadap Eksistensi Budaya Keislaman Masyarakat Aceh, Studi Kasus di Dinas Perpustakan dan Kearsipan Aceh.

“Sudah selayaknya Pemerintah Aceh mengadakan pelestarian koleksi lokal konten, aga terselamatkan informasi yang terkandung dalam koleksi tersebut dan bisa dimanfaatkan sepanjang hayat oleh masyarakat,” tutur Nurjannah saat ditemui Waspadaaceh.com, di Ruang Deposit Perpustakaan Aceh, Selasa (15/11/2022).

Nurjannah yang sedang menempuh gelar doktor di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga ini, mengaku bangga dengan karya penulis di Tanah Renong yang telah menuliskan beragam koleksi konten lokal Aceh. Bahkan Nurjannah juga mengungkapkan konten lokal di Aceh juga dirujuk oleh peneliti dari mancanegara.

“Bahkan peneliti dari luar negeri seperti dari Malaysia, Singapura, mereka juga merujuk kemari ke koleksi di Aceh. Jadi mancanegara juga memanfaatkan seluruh koleksi lokal di Aceh sesuai pengabdian atau sektor yang mereka teliti,” jelasnya.

Dia mengapresiasi Dinas Perpustakaan Aceh yang terus berbenah dalam mewujudkan literasi masyarakat. Terutama dalam infrastruktur dan segala fasilitas yang ada di Peprustakaan Aceh sudah sangat bagus dan lengkap. Bahkan saat ini naskah Aceh juga berada di negara Belanda.

Dia juga menyebutkan dalam mewujudkan pelestarian lokal konten di antaranya dengan menggelar pameran, perlombaan literatur, lomba menulis sejarah, dan sebagainya. Kegiatan itu untuk memperkenalkan kepada generasi penerus, bahwa dahulu Aceh pernah jaya dengan beragam literatur keilmuan.

Dengan arus globalisasi yang maju ini, kata Nurjannah, harus diperkuat pelestarian konten lokal agar tidak terkikis bukti sejarah daerah.

“Sejarah kita juga tidak luput dengan keistimewaan pada masa jayanya dulu masa Iskandar Muda. Maka sejarah inilah tidak bisa diwariskan oleh daerah lain karena sejarah konten setiap daerah berbeda sesuai dengan khas daerah masing-masing,” jelasnya.

Menulis adalah satu upaya untuk mewariskan dan meneruskan ide atau gagasan kepada generasi selanjutnya agar ide tersebut terpelihara dan tetap hidup. Oleh karena itu karya peulis terhadulu mengenai konten lokal patut dilestarikan.

“Pemerintah dan rakyatnya tetap menjaga keistimewaan karya pendahulu dengan lokal konten yang diukir melalui tulisan ini,” jelasnya. (*)

Waspada Aceh on TV

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER