Aceh Utara (Waspada Aceh) – Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selama dua tahap mengalokasikan anggaran Rp61 miliar untuk rehabilitasi Bendung Krueng (Sungai) Pase di Gampong Leubok Tuwe Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara.
Bendungan Krueng Pasee peninggalan zaman Belanda yang dibangun tahun 1940 silam, kondisinya sudah rusak parah sejak beberapa tahun terakhir. Beberapa hari lalu bendungan tersebut jebol setelah diterjang banjir.
Memenindaklanjuti aspirasi masyarakat supaya bendungan yang jebol dapat diperbaiki segera, Anggota Komisi V DPR RI, H. Ruslan M. Daud (HRD) bersama wakil Menteri (Wamen) PUPR, John Wempi Wetipo, langsung meninjau lokasi bendungan tersebut. Selasa (8/12/2020).
Dalam kunjungan kerja (kunker) itu, mereka didampingi Bupati Aceh Utara H.Muhammad Thaib, Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Gani Ghazali Akman, Direktur Preservasi Jalan, Akhmad Cahyadi, Kasubdit Wilayah I Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Elroy Koyari, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatra, Djaya Sukarno bersama stafnya.
Anggota Komisi-V DPR-RI asal Aceh, HRD mengatakan, bendung tersebut sudah direncanakan perbaikan fisiknya secara bertahap dengan anggaran APBN. Pengerjaan akan dimulai tahun 2021 dengan anggaran Rp30 miliar, dan tahun 2022 mendatang akan dianggarkan kembali sekitar Rp31 miliar, dengan jumlah total anggaran mencapai Rp61 miliar.
“Sekarang masih dalam finalisasi Detailed Engineering Design (DED). Nanti awal tahun 2021 akan dimulai pengerjaan fisiknya. Namun karena sekarang sudah putus, maka harus dipikirkan dulu langkah penanganan daruratnya,” kata H.Ruslan.
Menurutnya, selain rencana penanganan jangka panjang, juga dibutuhkan penanganan darurat karena sudah jebol. Langkah-langkah penanganannya akan segera disiapkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera I.
“Kita berharap kerjasama masyarakat supaya penanganan bisa dilakukan segera, terutama untuk pembebasan lahan jika memang dibutuhkan. Karena bendungan ini menjadi irigasi satu-satunya untuk mengairi 8.922 hektare sawah di Aceh Utara,” terangnya,
Sementara Wakil Menteri PUPR, John Wempi Wetipo, mengatakan, kunker itu dalam rangka menindaklanjuti aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui H Ruslan M Daud (HRD), terkait kondisi bendung Krueng Pase yang sangat memprihatinkan setelah beberapa kali jebol akibat banjir.
“Untuk tahun 2020 Bendung Krueng Pase ini akan ditangani dengan dana tanggap darurat, sedangkan untuk tahun 2021-2022, akan direhap secara permanen dengan anggaran APBN,“ pungkasnya. (Syaiful).