Sabtu, April 19, 2025
spot_img
BerandaAcehPUPR Agara Diminta Peduli Perbaiki Jalan Rusak

PUPR Agara Diminta Peduli Perbaiki Jalan Rusak

Kutacane (Waspada Aceh) -Masyarakat pengguna jalan di Aceh Tenggara mengeluh dan mendesak pihak Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) agar segera memperbaiki kerusakan pada sejumlah ruas jalan dan jembatan di daerah itu.

Pasalnya, telah berlangsung lama tanpa perawatan, sejumlah jalan vital di Aceh Tenggara belum juga diperbaiki pihak PUPR. Padahal usulan dan keluhan warga terkait perbaikan dan perawatan jalan dan jembatan kabupaten telah lama disampaikan.

Rudi, salah seorang pengguna jalan di Kutacane mengaku kecewa dengan kinerja dan rendahnya kepedulian pihak Dinas PUPR Aceh Tenggara menyikapi jalan kabupaten yang telah lama rusak dan tak diperhatikan.
Dana perawatannya setiap tahun dialokasikan Pemkab melalui dinas terkait, anehnya kendati dananya ada, namun kondisi jalan dan jembatan di ruas jalan kabupaten kondisinya masih memprihatinkan.

Bahkan, sambung Arafiq Beruh, warga Agara lainnya, masih banyak ruas jalan yang berlubang, amblas dan aspalnya terkelupas tanpa adanya perawatan dari pihak PUPR. Akibatnya pengguna jalan merasa kesulitan ketika melintas.

Contohnya kondisi jalan kabupaten ruas jalan Mbarung-Rambung Teldak, ruas jalan Lawe Kinga menuju Lapter Alas Leuser Kecamatan Semadam, ruas jalan Kuning-Rikit-Tenembak Bintang, ruas jalan Bandar Alas Leuser-Mbaksako dan beberapa ruas lainnya. Ditambah lagi beberapa jembatan yang rusak selama bertahun-tahun tanpa adanya penangan dari pihak berkompeten.

Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Agara, Bakri melalui Kasi Jalan, Safrizal kepada Waspadaaceh.com, Rabu (23/9/2020) mengakui, masih banyak ruas jalan kabupaten yang rusak dan masih perlu mendapat perhatian serius.

Kendati pihaknya telah melakukan perbaikan pada ruas jalan Barung-Kedataran, Kelapa Gading, Kuning, Pulo Latong dan pembangunan Box Carvet pada ruas jalan kabupaten lainnya, namun bila dibandingkan dana pemeliharaan rutin tahun 2020 yang hanya Rp2,6 miliar, dengan panjang ruas jalan kabupaten yang mencapai 1.000 Km lebih, dana tersebut jelas sangat tidak memungkinkan dan sangat tak sebanding.

Karena itu pihak Dinas PUPR Aceh Tenggara belum bisa berbuat banyak mengatasi jalan dan jembatan rusak di bumi “Sepekat Segenep,” apalagi tahun 2020 hampir 50 persen dana pemeliharaan dan perawatan dipangkas akibat COVID-19.

“Sebab itu, agar sebagian besar jalan rusak bisa ditangani, paling tidak dibutuhkan dana perawatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan yang ada sebesar Rp8 miliar per tahunnya,” ujar Safrizal menirukan keterangan Bakri , Kabid Jalan dan Jembatan. (Ali Amran)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER