“PGE juga telah memberikan sejumlah bantuan pembinaan lingkungan dalam program cummunity development”
Meski baru dua tahun mengelola Blok B, PT Pema Global Energi (PGE) berhasil mencatatkan diri sebagai BUMD penyumbang pajak terbesar ke tiga di Provinsi Aceh dan nomor satu pajak PBB Aceh Utara tahun 2022.
Penyumbang pajak nomor satu masih didominasi oleh PT. Bank Aceh Syariah (BAS) dan kedua tercatat Bank Syariah Indonesia atau BSI.
External Relation Coordinator PT PGE, Agus Salim menyampaikan pencapaian itu pada kegiatan Editor Gathering di Jakarta, Kamis dan Jumat (15 – 16 Juni 2023).
Kegiatan di JW Luwansa Hotel Jakarta itu, sehari sebelumnya dihadiri Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA),Teuku Mohamad Faisal.
Berikut pajak badan PGE untuk 2021:
PPh Migas= USD 3.399.163 atau Rp48.587.635.922 (asumsi kurs pajak 14.294 – 31 Des 2021) dan PBB = 0.
Tahun 2022 tercatat PPh Migas= USD 3.920.239,20 atau Rp61.179.252.955 (asumsi kurs pajak 15.606 – 31 Des 2022). PBB= Rp24.870.985.069 (PBB Onshore= Rp15.425.474.669, PBB Tubuh Bumi= Rp9.445.510.400.
Selain penyumbang pajak terbesar ketiga di Aceh, kata Agus Salim, BUMD milik Pemerintah Aceh ini juga sudah menyerahkan dividen (bagian keuntungan) kepada Pemerintah Aceh selaku owner plus pemegang saham pengendali (PSP) sebesar Rp21,6 miliar pada 13 Juni 2022. Kemudian Rp24,3 milliar pada 5 April 2023.
Di samping itu, lanjut dia, perusahaan hulu Migas milik Aceh ini juga terus berkomitmen menciptakan dampak sosial yang positif dan berkesinambungan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi dan masyarakat Aceh secara umum.
“PGE juga sudah merealisasikan penawaran kepemilikan saham kepada BUMD Lhokseumawe (PTPL) sebesar 1%. Dalam waktu dekat penyerahan 10 persen kepada BUMD Aceh Utara yaitu PT Pase Energi Migas Perseroda,” ujar Agus.
Agus juga menyampaikan, komitmen PGE merealisasikan program Komitmen Kerja Pasti (KKP) kepada Pemerintah Aceh selama lima tahun pengelolaan adalah telah dan sedang dilaksanakan kegiatan seismik 3D dan studi Geology, Geophysic and Reservoir (GGR) yang ditargetkan dapat selesai pada pertengahan tahun 2023.
Lanjut dia, adanya kegiatan pengeboran tiga sumur ekplorasi yang saat ini sedang dilakukan. Hal tersebut sangatlah penting, karena seismik dan pengeboran merupakan nyawa berikutnya hingga 20 tahun ke depan. Apalagi era produksi sumur-sumur Migas yang dikelola PGE saat ini akan segera berakhir titik keekonomiannya.
“Alhamdulillah sejak menjadi operator WK B telah mencapai tiga juta lebih jam kerja aman tanpa adanya kecelakaan kerja dan InsyaAllah akan terus kami jaga,” ujarnya.
Selama ini, PGE juga telah memberikan sejumlah bantuan pembinaan lingkungan dalam program cummunity development, yaitu bantuan demplot padi unggul bagi petani di sekitar wilayah operasi perusahaan. Juga menyerahkan beasiswa sekolah dasar bagi yatim dan dhuafa. Kemudian turut menyerahkan bantuan paket sembako penanggulangan banjir di wilayah Aceh Utara dan sekitarnya.
PGE juga sudah menyerahkan bantuan sapi meugang dan santunan kepada 4.000 anak yatim di Aceh Utara dan bantuan 3.000 Al-Qur’an.
Selain itu juga sudah dilakukan pembangunan infrastruktur pengaspalan jalan dari cluster 4 Matang kuli ke Kecamatan Pirak Timu.
PGE Gelar Editor Gathering
External Relation Coordinator PT PGE, Agus Salim, mewakili Direktur PT PGE menyampaikan, kegiatan Editor Gathering merupakan prakarsa PGE atas dukungan BPMA.
Kegiatan itu dalam rangka meningkatkan pemahaman terkait industri hulu Migas dan menjaga hubungan baik dengan mitra dan stakeholder khususnya para pimpinan redaksi dan editor media di Aceh.
Dia berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan pemahaman terkait mekanisme pelaksanaan industri hulu Migas di Indonesia dan khususnya di Aceh. Maka informasi yang disajikan kepada masyarakat melalui media massa akan menjadi tolok ukur bagi masyarakat untuk mendukung kegiatan industri ini,” ujarnya.
Selain itu dapat menambah pemahaman para peserta terhadap industri hulu Migas sehingga dapat menunjang kinerja dalam menjalankan tugas sehari-hari. Khususnya dalam hal pemberitaan yang berkaitan dengan industri Migas.
Pada kegiatan editor gathering tersebut, PT PGE menghadirkan Dr. Agus Sudibyo sebagai narasumber. Agus Sudibyo dikenal sebagai pemerhati isu komunikasi, digitalisasi dan filsafat sosial. Dia dua kali terpilih sebagai anggota Dewan Pers (2010-2013 dan 2019-2022). Terakhir menjabat sebagai Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers.
Pada hari kedua Jumat (16/6/2023), rombongan bertamu ke Dewan Pers, yang diterima Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri, Totok Suryanto, di Gedung Dewan Pers Jl Kebun Sirih Jakarta Pusat.
Kunjungan serupa juga dilaksanakan ke kantor PWI Pusat yang diterima oleh Ketua Umum PWI, Atas S Depari, dan Sekjen PWI Pusat Mirza Zulhadi. (*)