Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Banda Aceh, Reza Kamilin, menilai bahwa selama pelaksanaan ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut yang akan digelar nantinya, menjadi momentum kebangkitan pemuda di Kota Banda Aceh.
“Ini menjadi momentum pemuda dan juga jadi berkembangnya ekonomi kreatif. Industri kreatif anak muda berkembang selama pelaksanaan acara ini,” kata Reza Kamilin, Minggu (1/9/2024).
Industri jasa kreatif itu, kata Reza, tumbuh karena kebutuhan yang tinggi menjelang PON. Jasa kreatif ini sudah tumbuh dan semakin berkembang di Aceh, seperti artis dan band lokal khas Aceh yang tampil di setiap acara.
Reza menuturkan jika dilihat berdasarkan undang-undang kepemudaan, kategori yang termasuk dalam pemuda adalah seseorang yang berusia mulai dari 16 – 30 tahun. Jika berpedoman kepada undang-undang tersebut, maka anak muda di Banda Aceh mencapai 56 ribu jiwa atau hampir 21 – 22 persen penduduk Banda Aceh diisi oleh anak muda.
Usia ini, kata Reza sangat produktif sekali dalam membangun masa depan bangsa. Karena itu, dia mengharapkan peran pemuda dalam membangun Kota Banda Aceh yang lebih gemilang.
Beberapa indikator itu pula yang menjadi dasar lahirnya Qanun atau Perda Kepemudaan Kota Banda Aceh yang saat ini dalam tahap sosialisasi.
Namun perlu diingat, usia yang sangat produktif, diibaratkan juga seperti mata pisau yang harus diarahkan dengan baik. Karena pemuda bisa saja menjadi potensi yang positif tapi juga bisa menimbulkan potensi yang negatif.
“Ini kan sering kita dengar istilah bonus demografi. Usia produktif di 2025 itu akan sampai 60 persen,” jelasnya.
Bicara bonus demografi juga berbicara dua hal, yaitu dampak positif dan negatif. Kalau tidak siap membina generasi dari sekarang, maka akan ke arah bonus demografi yang negatif.
“Harapan dan dorongan kita bersama tentu harus bonus demografi yang positif. Karena dengan melimpahnya usia produktif kalau salah urus pasti akan terjadi bonus negatif,” tutupnya.(Dsp)