Medan(Waspada Aceh) – Polda Sumatera Utara akhirnya menangkap dua orang tersangka yang melakukan pelemparan batu pada bus penumpang Sartika BK 7285 DP. Dua tersangka dibekuk Polres Batubara dan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut.
Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, didampingi Kabid Humas, Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan, kedua tersangka yang ditangkap ini masing-masing bernama, Erikson Sianipar, 37, otak pelaku dan Bonar Sinaga, 28, eksekutor pelemparan batu ke Bus Sartika. Akibat pelemparan batu ini, seorang penumpang bus asal Aceh meninggal dunia.
“Tersangka Erikson Sianipar ditangkap di Batubara sedangkan Bonar Sinaga diringkus di Kota Siantar,” kata Tatan, Selasa (10/5/2022).
Bonar Sinaga, kata Tatan, melempar bus atas suruhan Erikson Sianipar yang merasa sakit hati pada pemilik mobil lantaran uang perbaikan mobil bus sebesar Rp5,7 juta belum dibayarkan saat pelaku masih menjadi sopir bus milik Ratna Pasaribu pada tahun 2020.
“Otak pelaku (Erikson) memberikan uang kepada Bonar untuk melempar kaca bus lantaran sakit hati. Untuk pelaku Bonar Sinaga terpaksa kita beri tindakan tegas terukur dengan menembak betis kanannya karena melawan petugas,” tegas Tatan.
Pelaku dikenakan Pasal 355 ayat (2) Subs pasal 353 ayat (3) Sub pasal 351 ayat (3) dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara, untuk kedua tersangka.
Sebelumnya, penumpang bus tersebut, Ahmad Alwi, 20, meninggal dunia diduga akibat terkena lemparan batu dua orang tidak dikenal (OTK). Batu itu mengenai Alwi yang berada di Bus Sartika saat korban hendak mudik ke Aceh.
Peristiwa pelemparan itu terjadi pada Jumat (29/4/2022) lalu. Korban kemudian meninggal pada Kamis (5/5/2022) setelah 6 hari mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Adik korban, Khairunnisa, mengatakan, korban saat peristiwa itu duduk di kursi bagian depan. Batu yang dilemparkan OTK ke bagian depan kaca mengenai abangnya.
Insiden tersebut, kata dia, terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) persisnya di wilayah Indrapura, Kabupaten Batubara. Lemparan batu itu menembus kaca depan bus hingga mengenai langsung kepala korban.
Khairunnisa saat kejadian ikut juga berada di dalam bus. Namun dia duduk di bangku belakang penumpang setelah sopir.
Setelah pelemparan itu kata dia, abangnya mengalami luka serius di bagian kepala hingga tak sadarkan diri. Korban sempat dibawa ke puskesmas terdekat dan akhirnya harus dirujuk ke Rumah Sakit Bina Kasih Medan. Korban kemudian meninggal dunia. (sulaiman achmad)