“Ya, Geurutee itu dulu sudah pernah masuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Namun pemerintah pusat memiliki skala prioritas, apakah mau Waduk Rukoh dan Tiro atau mau Geurutee duluan,” kata Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
Menurutnya, pembangunan terowongan di Gunung Geureutee akan diusulkan kembali ketika pembagunan PSN lainnya sudah diterima pemerintah pusat.
“Nah, kita mau, duluan bangun bendungan Rukoh dan Tiro, Lhok Guci dan lain-lain termasuk jalan tol. Mungkin nanti pada saatnya baru Geurutee,” kata Plt Gubernur Aceh saat menghadiri kegiatan Bhakti Sosial Pemerintah Aceh di Desa Bintah Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya, Selasa, (16/7/2019).
Hal itu disampaikan Plt Gubernur Aceh menjawab pertanyaan wartawan terkait realisasi terowongan tersebut di sela memberikan keterangan kepada para wartawan.
Nova Iriansyah, melanjutkan, jika terowongan Geurutee saat ini belum menjadi pioritas pembangunan di Aceh pada tahun 2020 mendatang.
Jembatan Bintah Rampung Tahun 2020
Pada kesempatan tersebut, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah juga berjanji akan merampungkan jembatan menuju Desa Bintah Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya, tahun 2020.
“Saya sudah perintahkan Kepala Dinas PUPR untuk dapat merampungkan jembatan Bintah. Namun katanya, ada dana yang tersedi hanya 7,5 miliar rupiah dan saya sampaikan, tidak boleh kurang. Pokoknya jembatan harus selesai tahun 2020 mendatang,” ujar Nova di depan masyarakat Desa Bintah.
Pemerintah Aceh, lanjutnya, rutin menganggarkan untuk pembangunan jembatan Bintah sejak tahun 2015 lalu.
“Abutment jembatan sudah dibangun, tinggal membangun dua pilar di tengah sungai untuk menghubungkan Bintah dengan Tuwie Priya. Kekurangan dana pembangunan jembatan sekitar Rp9 miliar dari total anggaran Rp36 miliar,” lanjutnya.
“Jembatan Bintah harus selesai 100 persen tahun 2020. Jangan mundur dari tahun itu.”
“Kepada para Kepala SKPA terkait agar anggaran tahun 2020 mendatang sebagian disisihkan untuk pembangunan jembatan Bintah,” ungkap Nova.
Bupati Aceh Jaya T. Irfan TB kepada Waspadaaceh, Rabu (17/7/2019) menyampaikan bahwa pihaknya berterimakasih kepada pemerintah Provinsi Aceh yang sudah menyahuti permintaan masyarakat dan berjanji jembatan tersebut fungsional pada tahun 2020.
Selain jembatan, lanjut Irfan, pihak provinsi juga akan membangun berbagai infrastruktur di Desa Bintah seperti MCK dan juga bedah rumah.
Seperti yang diketahui pasca putusnya jembatan Bintah, masyarakat setempat harus menyeberangi sungai dengan menggunakan rakit menuju ibu kota kecamatan dan kabupaten. (Adv)
