“PAUD tidak boleh kita remehkan. Sebab pendidikan usia dini berkaitan erat dengan langkah kita untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang tangguh,” kata Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat membuka Seminar Internasional PAUD dengan Metode STEM, di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Jumat (22/11/2019).
Nova menyebutkan, menurut para ahli, perkembangan otak dan mental anak pada usia 0 – 6 tahun merupakan perkembangan yang tercepat. Karena itulah, masa tersebut sering disebut dengan usia emas.
“Pada usia ini, perhatian terhadap pendidikan anak sangat diperlukan. Salah satunya untuk melatih anak berkemampuan bahasa, bersikap, berpikir dan yang terpenting mengembangkan budi pekerti,” lanjut Plt Gubernur Aceh ini.
“Inilah sesungguhnya yang menjadi alasan mengapa pemerintah merasa perlu memberi perhatian bagi PAUD di negeri kita, khususnya Aceh. Melalui pendidikan PAUD ini, anak-anak akan dapat meningkatkan kreativitasnya sehingga potensi yang ada di dalam masa keemasan anak dapat dioptimalkan,” kata Nova.
Kata Nova, guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) laksana arsitek yang memegang peran kunci dalam membentuk karakter tunas bangsa tersebut.
Semua itu akan terwujud, kata Nova, apabila sistem pendidikan PAUD didukung oleh berbagai faktor, antara lain metode belajar yang tepat dan keberadaan tenaga pendidik yang berkualitas. Karena itu, kata dia, pihaknya akan terus meningkatkan mutu pendidik PAUD agar mampu mentransformasikan pengetahuan dengan cara-cara efektif yang mudah dicerna oleh anak-anak.
Untuk meningkatkan kualitas PAUD di Aceh, kata Plt Gubernur Aceh, harus pula dilakukan dengan metode yang tepat. Karena itu, melalui seminar internasional tersebut, pemerintah menawarkan metode STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) kepada para peserta yang merupakan guru PAUD.
Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, pada kesempatan itu mengatakan, pola pengajaran PAUD tidak sama dengan sekolah lainnya . Menurutnya, tingkat kesulitan yang dialami guru PAUD cukup tinggi, karena harus berhadapan dengan berbagai tingkah dan gaya anak-anak.
“Apalagi perkembangan setiap anak berbeda, baik intelegensi, bakat, kreativitas, emosi, kepribadian, jasmani dan sosialnya,” kata Dyah.
Dyah menyebutkan, Tim Penggerak PKK Aceh selama ini sangat fokus dengan pendidikan PAUD, karena berkaitan erat dengan upaya mendorong peningkatan kualitas anak. PKK, kata dia, bekerjasama dengan berbagai pihak untuk merumuskan sistem PAUD yang terbaik di Aceh.
“Salah satu sistem yang menarik untuk kita kaji adalah penggunaan metode Science, Technology, Engineering and Mathematics atau STEM,” lanjut istri Plt Gubernur Aceh tersebut.
Seminar Internasional PAUD dengan Metode STEM itu digelar oleh Tim Penggerak PKK Aceh bekerjasama dengan Universitas Syiah Kuala. Seminar yang diikuti 300 guru PAUD dari kabupaten.kota se Aceh ini, menghadirkan pemateri bertaraf internasional dengan latar belakang akademisi. (Ria/ks)