Banda Aceh (Waspada Aceh) – Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin, meminta kepada pihak perkantoran, sekolah, dan masyarakat, memanfaatkan pekarangan dan lahan kosong untuk ditanami cabai.
Hal ini disampaikan Amiruddin saat melaunching “Gerakan Tanam Cabai” di halaman Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DP2KP) Banda Aceh, Jumat (7/6/2024).
Kata dia, walaupun Banda Aceh bukan daerah penghasil cabai, seperti daerah Bener Meriah, Takengon, Pidie dan Aceh Besar, namun Banda Aceh punya lahan luas yang bisa ditanami cabai.
Namun kata dia, sering kali pekarangan rumah, pekarangan kantor, pekarangan sekolah diabaikan. Padahal, pekarangan ini sangat potensial ditanam bahan-bahan pangan, salah satunya cabai merah.
“Jadi ayo sama-sama kita manfaatkan pekarangan rumah, pekarangan perkantoran, pekarangan sekolah untuk ditanami cabai. Ayo masyarakat gemar menanam cabai,” ajaknya.
Cabai kata Amiruddin adalah salah satu komoditas pangan yang sangat terdampak dengan inflasi di Kota Banda Aceh. Di samping persediaan yang terbatas harga cabai juga relatif cukup tinggi, apalagi memasuki hari-hari besar Islam, seperti Idul Adha yang sebentar lagi akan diperingati.
Walau demikian kata Amiruddin, tidak usah khawatir karena Pemkot bekerjasama dengan daerah Bener Meriah, Takengon dan daerah lain yang dianggap sebagai daerah penghasil cabai di Aceh. Tujuan dari Mou ini agar pasokan barang atau pangan ke Banda Aceh bisa terkendali dengan baik dan bisa terpasok ke Banda Aceh, khususnya cabai merah.
“Sampai saat ini semua barang dari luar Banda Aceh masuk ke Banda Aceh tanpa kendala,” sebutnya.
Langkah berikutnya, Pemkot juga terus memantau ketersediaan di pasar. Walau pasokan banyak tapi bila barang tidak juga tersedia di pasar berati ada salah dan tidak benar.
“Ini terus kita pantau untuk melihat ketersediaan bahan pangan di Banda Aceh. Sampai saat ini pasokan barang cukup kemudian tidak ada spekulasi dan harganya juga terkendali,” jelasnya.
Apabila terjadi lonjakan harga, terutama menghadapi hari-hari besar, lanjut Amiruddin, Pemkot akan melakukan kendali harga dengan memberikan bantuan pangan kepada masyarakat berupa subsidi harga.
“Ini sudah dilakukan oleh dinas-dinas terkait di Banda Aceh. Selain mengendalikan harga juga untuk membantu masyarakat di Banda Aceh. Sehingga kebutuhan pangan bisa terpenuhi dan terjangkau harganya,” jelasnya. (KMF)