Kutacane (Waspada Aceh) – Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tenggara (Agara), menerima kunjungan kerja (Kunker) dari sejawatnya, Pimpinan dan anggota DPRK Aceh Tamiang di gedung dewan Agara di Kutacane, Selasa (16/6/2020).
“Salah satu tujuan kunjungan kami, adalah ingin mendapatkan masukan dari bapak-bapak DPRK Aceh Tenggara, terkait implementasi Permendagri No.90 Tahun 2019 serta Standard Biaya Umum (SBU),” kata Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto.
Pada kesempatan itu, Ketua DPRK Agara, Denny Febrian Roza, menyampaikan berbagai informasi terkait dengan manajemen dan penganggaran di DPRK yang dipimpinnya, agar semuanya berjalan dengan baik.
“Kami melalui badan anggaran menyurati BPKAD terkait budgeting sehingga kami bisa mengontrol pelaksanaannya,” kata Denny.
Sementara itu, T.Dedy Faisal, Ketua Fraksi Partai Aceh DPRK Agara menambahkan, pada tahun 2018, DPRK pernah meminta penjelasan dari Sekda karena membuat SBU tanpa memberi tahu DPRK.
“Kemudian tindak lanjut dari pemanggilan itu kami eksekutif dan legislatif menyusun bersama kegiatan budgeting sesuai dengan kemampuan daerah,” lanjutnya.
Sedangkan Supian Sekedang, anggota legislatif dari Demokrat mengaku heran bahwa di DPRK Aceh Tamiang belum mempunyai anggaran pimpinan dan rumah tangga dewannya. Anggota Komisi A DPRK Agara ini menjelaskan PP No.18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Sebelumnya Ketua DPRK Aceh Tenggara memaparkan kondisi kehidupan yang rukun masyarakat di bumi “Sepakat Segenap” itu yang terdiri dari 11 etnis. “Indahnya kebersamaan sosial budaya masyarakat serta alam Aceh Tenggara, secara demografi dan topografi. Di sini semua etnis hidup rukun,” kata Denny Febrian Roza.
Para pimpinan dan anggota DPRK Agara yang hadir dalam acara tersebut, antara lain; Denny Febrian Roza, H.Marwan Husni, Roy Hendra Purnomo, Supian Sekedang, Bustami Ramud, Hj.Julia Susanti, Rita Muliati dan Sarlina Wati.
Dari Aceh Tamiang; Suprianto, Desi Amelia, Purwati, Sarhadi, Rahmad Syafrial, Erawati IS, Juniati dan Irwan Efendi. (Ria)
