Sabtu, April 20, 2024
Google search engine
BerandaPetugas Medis RSUD Meulaboh Demo Penahanan Perawat oleh Polisi

Petugas Medis RSUD Meulaboh Demo Penahanan Perawat oleh Polisi

Meulaboh (Waspada Aceh) – Puluhan tenaga medis yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, melakukan aksi unjukrasa di halaman rumah sakit setempat, menuntut pembebasan dua rekan mereka yang kini ditahan polisi.

Dua petugas medis itu sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian seorang pasien usai disuntik di rumah sakit tersebut, yang terjadi pada tahun 2018. Kedua para medis yang sudah ditahan di sel Mapolres Aceh Barat itu diantaranya Ir dan De.

Para tenaga medis menyatakan mereka akan melakukan aksi mogok bekerja, apabila rekan mereka masih ditahan polisi.

Dalam demo yang diikuti oleh kalangan perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya, juga menuntut manajemen agar segera melakukan pembayaran gaji. Mereka mengaku belum mendapatkan gaji selama dua bulan sejak Desember 2018 lalu.

“Kami hanya minta hak dibayar, masa sudah lama bekerja gaji tak dibayar-bayar,” teriak pendemo.

Mereka berharap keluhan yang disampaikan tersebut dapat segera ditanggapi.

Kuasa hukum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, Agus Herliza, di hadapan pendemo menyatakan, pihaknya akan mendampingi para perawat yang terjerat kasus hukum tersebut.

Pihaknya meminta petugas medis bersabar dan meminta para pendemo menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

“Teman-teman harus bersabar, kami juga sedang melakukan komunikasi dengan kepolisian agar dua rekan kita yang sudah ditahan, untuk ditangguhkan penahanannya,” kata Agus Herliza.

Rabu Besok Dibayar

Direktur RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, dr.HM Furqansyah, di hadapan pendemo mengatakan, pihaknya berjanji akan membayarkan seluruh upah jerih payah tenaga harian lepas (THL) pada Rabu (23/1/2019).

“Jika tidak ada kendala, Rabu besok uang gaji tenaga medis kita bayarkan,” katanya.

Terkait dengan surat keputusan (SK) tenaga medis yang yang belum dikeluarkan, dia menegaskan hal tersebut kini sedang dilakukan proses administrasi.

Manajemen berharap petugas medis bersabar karena proses pembuatan SK baru membutuhkan waktu untuk disesuaikan agar tidak terjadi kesalahan administrasi.

Usai menyampaikan aspirasinya, para petugas medis akhirnya membubarkan diri secara tertib. (b01/ded)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER