Sabtu, Oktober 12, 2024
BerandaAcehPetani dan Peternak Lele Kecewa dengan Dinas Pertanian Agara

Petani dan Peternak Lele Kecewa dengan Dinas Pertanian Agara

Kutacane (Waspada Aceh) – Para petani dan peternak ikan di sekitar Desa Pasir Penjengakan dan Desa Kuta Galuh, Kecamatan Lawe Bulan, Kabupaten Aceh Tenggara, mengeluh akibat keberadaan saluran irigasi mereka masih tradisional.

“Kalau kemarau, kami kekurangan air bahkan bisa kekeringan. Dan kalau musim hujan, lahan kami bisa kebanjiran. Ini terjadi karena tidak adanya saluran irigasi yang permanen,” kata Usman Habibi, salah seorang peternak ikan lele di Desa Pasir Penjengakan, kepada Waspadaaceh.com, Kamis (28/3/2019).

Usman menambahkan, para peternak ikan dan petani padi di daerah itu merasa tidak mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Ada sekitar puluhan hektare lahan padi dan kolam ikan lele yang ada di daerah itu, yang membutuhkan pengairan.

Areal sawah yang membutuhkan saluran irigasi. (Foto/Aidya)

“Di kampung ini, karena saluran air tidak memadai, kami petani lele khawatir kalau datang hujan bisa banjir, dan otomatis ikan yang kami pelihara bisa hilang dibawa air,” lanjut Usman.

Hal senada juga diungkapkan Haji Mudin, sekretaris salah satu kelompok tani di daerah itu. Menurutnya, sepertinya pihak pemerintah setempat tidak adil terhadap para petani di sana, karena sudah sejak dua tahun lalu mereka menyampaikan permohonan saluran irigasi, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan dibangun.

Padahal dahulu, kata Haji Mudin, sudah pernah ada dari pihak dinas pertanian yang menjanjikan kepada masyarakat, bahwa tahun 2019 ini akan dibangun jides (jaringan irigasi desa), untuk menyambungkan jides yang dibangun tahun 2016.

“Saya selaku sekretaris kelompok tani memohon kepada Bapak Kepala Dinas Pertanian agar kiranya dapat melanjutkan pekerjaan yang kami buat tahun 2016 lalu, karena masih ada yang tinggal kira-kira 300 meter lagi, untuk melancarkan air ke ladang kami,” kata Haji Mudin berharap.

Informasi yang diperoleh Waspadaaceh.com, Jumat (29/3/2019), menyebutkan, di Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara, sebenarnya ada puluhan paket proyek pekerjaan jaringan irigasi desa (jides). Dana proyek jides ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Sementara itu Kadis Pertanian Aceh Tenggara, Asbi, ketika ditanya Waspadaaceh.com, Kamis, terkait di mana saja lokasi pembangunan jaringan irigasi tersebut, mengatakan tidak ingat lokasinya di daerah mana saja. Asbi mengarahkan wartawan untuk menanyakan kepada Kabid Sarana Prasarana, H.Guntur, yang mengetahui persis lokasi proyek jaringan irigasi desa tersebut.

Namun ketika Waspadaaceh.com menanyakan mengenai proyek jides itu, Guntur mengaku tidak mempunyai data tersebut. Menurutnya data terkait jaringan irigasi itu ada pada kepala dinas.

“Bahkan saya aja gak tau lagi mau bilang apa, soalnya saya juga tidak terlibat di situ. Semua ada pada Kadis dan Bupati sebagai penentunya,” tutur Guntur. (Aditya)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER