ACEH BESAR (Waspada): Petani Aceh menyiapkan 1000 ton beras dengan kualitas terbaik untuk segera dikirimkan ke pengungsi Suriah. Beras tersebut akan dikirimkan melalui kapal kemanusiaan Suriah (KKS) yang digagas oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Seribu ton beras itu dipanen dari lahan pertanian seluas 340 hektare dengan melibatkan sekitar 5000 petani lokal. Mereka tersebar di sembilan kabupaten yang ada di Aceh. Di antaranya berasal dari Kabupaten Bireun, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Timur, Meulaboh, Nagan Raya, dan Abdya.
“Momen KKS ini sangat membantu petani untuk kestabilan harga. Biasanya saat panen, harga gabah turun. Program KKS turut menjaga harga jual gabah di kisaran yang cukup tinggi, sehingga menguntungkan petani,” ungkap Kepala Cabang ACT Aceh, Husaini Ismail, saat pengepakan beras KKS di Gampong Lampuuk, Kabupaten Aceh Besar, Senin (12/3).
Proses persiapan beras KKS yang bertepatan dengan puncak panen raya di Aceh diharapkan dapat membantu para petani. Beras kualitas terbaik dibeli di atas Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang ditetapkan pemerintah.
Keikutsertaan para petani Aceh dalam program Kapal Kemanusiaan merupakan yang pertama kalinya. Menurut Husaini, petani Aceh begitu antusias untuk membantu mengirimkan 1000 ton beras ke Turki, tempat Kapal Kemanusiaan Suriah berlabuh.
Hal ini mengingat adanya hubungan diplomatis dan sosial yang erat antara masyarakat Aceh dan Turki bahkan sejak ratusan tahun silam.
“Ikatan sejarah antara Aceh dan Turki cukup kuat, baik dalam hal diplomasi maupun perdagangan dan sosial. Pengiriman beras KKS ini seperti mengulang sejarah. Kakek buyut orang Aceh dulu mengirim lada ke Turki pada zaman Turki Usmani. Generasi sekarang mengirim beras kepada para pengungsi Suriah, baik yang berada di perbatasan Turki-Suriah maupun di Suriah, via Turki,” ujar Husaini.
Bantuan itu menjadi ikhtiar bersama bangsa Indonesia dalam merespons tragedi kemanusiaan yang menimpa warga Suriah yang ada di Ghouta Timur.
N. Imam Akbari, selaku Senior Vice President ACT menekankan bagaimana saat ini, faktanya, tragedi kemanusiaan tengah berlangsung di Ghouta Timur. Kemanusiaan paling rentan di sana, khususnya anak-anak, yang sewaktu-waktu harus meregang nyawa.
“Ini saatnya kita beraksi atas nama kemanusiaan. Kita harus membantu dalam konteks kemanusiaan,” kata Imam.
Kapal Kemanusiaan Suriah rencannya akan lepas sauh di Pelabuhan Belawan, Medan, pada 21 April 2018. Menurutnya KKS rencananya akan berlabuh di Pelabuhan Mersin, Turki.
“Seribu ton beras akan diangkut oleh 40 kontainer yang ada di gudang beras kami di Aceh. Insya Allah, 40 kontainer ini akan kami lepas secara resmi pada 18 April mendatang,” katanya. (cdr)