Sabtu, Mei 18, 2024
Google search engine
BerandaPeringatan Tsunami Aceh, Gubernur Nova Ucapkan "Thanks You" kepada 53 Negara

Peringatan Tsunami Aceh, Gubernur Nova Ucapkan “Thanks You” kepada 53 Negara

Banda Aceh (Waspada Aceh) – “Atas nama pribadi, atas nama keluarga di Aceh, atas nama seluruh pemerintah dan rakyat Aceh, kami mengucapkan terima kasih ‘thanks you’ kepada 53 negara yang sudah membantu Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 dan pasca tsunami atas bantuan rekonsruksi Aceh sampai selesai.”

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengungkapkan hal itu di Stadion Harapan Bangsa -Lhong Raya, Banda Aceh, Sabtu (26/12/2020), dalam pidatonya memperingati 16 tahun tsunami Aceh. Peringatan tsunami Aceh tahun ini, bertema; Refleksi tsunami dan kekuatan masyarakat Aceh dalam Menghadapi Pendemi COVID-19.

Kata Nova, masyarakat Aceh memberikan apresiasi kepada negara-negara pendonor tersebut. Salah satu simbol ungkapan terima kasih kepada dunia, maka dibuat monumen dan prasasti yang bertuliskan nama dan bendera negara yang telah membantu Aceh paska tsunami.

Nova mengingatkan, peringatan 16 tahun tsunami Aceh mesti dijadikan momentum membentuk kesadaran untuk meningkatkan keimanan. Di mana musibah dan ujian itu membuat manusia tidak berdaya di hadapan Allah SWT.

Gubernur mengungkapkan, peringatan tsunami tahun ini dilaksanakan berbeda dengan tahun sebelumnya, karena adanya pandemi COVID-19. Acara dilakukan secara daring dan luring. Untuk luring dipusatkan di Stadion Harapan Bangsa dan Anjong Mon Mata Banda Aceh. Sedangkan daring dapat disaksikan melalui layanan youtube.

“Dan menarik juga ada 13 dayah se-Aceh mengikuti peringatan 16 tahun gempa dan tsunami ini melalui virtual,” kata Nova.

Selain itu, Nova menyebutkan, peringatan ini juga hendaknya menjadi konsolidasi untuk membangun masyarakat Aceh dalam menghadapi segala fenomena. Apakah itu bencana, atau pun musibah non alam. Apakah itu wabah atau fenomena alam lainnya.

“Kita jadikan pengalaman dan membuat kita merapatkan barisan dan bergandeng tangan menghadapi semuanya bersama-sama,” ujar Nova.

“Untuk menyikapi ancaman tersebut berbagai macam upaya pengurangan terus kita lakukan. Namun sebagai Muslim kita tidak boleh lupa bahwa resiko bencana akan terhindar dengan jalan memperbaiki perilaku, memelihara alam dan menjaga kedamaian sesama manusia,” pungkas Nova.

Nova juga mengingatkan, walau pun bencana itu telah berlalu 16 tahun yang lalu, dapat dipastikan fenomena alam akan terulang. Oleh karenanya, kita harus mengambil hikmah. Fenomena seperti non alam, yaitu wabah pandemi COVID-19. “Kita tentu punya kemampuan untuk mencegahnya dengan memitigasinya,” lanjutnya.

Ancaman COVID-19

Pada bagian lain pidatonya, Nova mengingatkan ancaman penyebaran COVID-19 sampai saat ini terus terjadi. Covid belum selesai, katanya.

Meski secara medis penanganan COVID-19 di Aceh sudah lumayan baik, namun Nova mengingatkan, bahwa COVID-19 belum selesai. “Kita tidak boleh lengah sebab dari hari kehari keluarga yang terinfeksi virus ini masih terus bertambah.”

Kata dia, tingkat kematian di Aceh relatif tinggi lebih kurang 4 persen dan tingkat kesembuhan belum sampai 90 persen. Oleh karenanya, Nova ingin mengulangi imbauannya, agar masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan.

Sementara penceramah Prof Dr Fauzi Saleh, Guru Besar pada Fakultas Usuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh, yang menggantikan Syekh Ali Jabeer, mengatakan, tsunami merupakan sebagai tanda-tanda atau simbol dalam kehidupan kita sebagai manusia.

“Untuk itu, tsunami adalah sebagai kesadaran dan kita harus selalu sabar, yaitu menanggung sesuatu tanpa mengeluh. Ini adalah sebagai ujian, Allah menguji kita untuk meningkatkan derajat kita,” kata Fauzi Saleh.

Peringatan 16 tahun gempa dan tsunami Aceh itu juga ditandai dengan pemberian santunan kepada 116 anak yatim. Santunan diserahkan Gubernur Aceh Nova Iriansyah didampingi isterinya, Dyah Erti Idawati. (t.mansursyah)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER