Minggu, Mei 19, 2024
Google search engine
BerandaPeringatan Hari Damai di Meuligoe Wali Nanggroe, Sejumlah Massa Ingin Kibarkan Bendera...

Peringatan Hari Damai di Meuligoe Wali Nanggroe, Sejumlah Massa Ingin Kibarkan Bendera Bulan Bintang

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Peringatan hari Damai Aceh 15 Agustus 2020 yang dipusatkan di Meuligoe Wali Nanggroe Aceh yang sempat terjadi sedikit kericuhan, ternyata karena adanya kelompok massa yang ingin mengibarkan bendera Bulan Bintang.

Akibatnya terjadi ketegangan antara sekelompok massa yang terdiri dari beberapa anggota masyarakat dan KPA (Komite Peralihan Aceh) dengan aparat keamanan TNI/Polri yang bertugas mengamankan rangkaian agenda peringatan 15 tahun perdamaian Aceh.

Kericuhan terjadi ketika semua agenda kegiatan peringatan hari damai Aceh usai dilaksanakan. Saat itu Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk.Malik Mahmud Al Haytar, Ketua KPA/PA H. Muzakir Manaf (Mualem), Ketua DPRA H. Dahlan Jamaluddin dan Kapolda Aceh Irjen Pol. Wahyu Widada, akan menuju Langkahan, Aceh Utara. Mereka sedang berjalan menuju pesawat helikopter yang akan membawa mereka menuju Aceh Utara, menghadiri kegiatan peringatan hari Damai Aceh di sana.

Saat itulah massa merangsek memasuki area Meuligoe Wali Nanggroe tepatnya ke arah tiang bendera untuk mengibarkan bendera bulan bintang. Keinginan massa tersebut langsung dihalau oleh aparat keamanan TNI/Polri, kericuhan pun tidak dapat dihindari. Aparat keamanaan sempat menyita sejumlah bendera bulang bintang yang dibawa massa.

Juru Bicara KPA Pusat, Azhari Cage menjelaskan, dia kemudian turun langsung ke tengah massa untuk menenangkan keadaan. Massa kemudian meminta dia untuk mengambil kembali bendera bulan bintang yang disita aparat keamanan.

“Kita kemudian melakukan perundingan dalam hal ini dengan Dandim dan Kapolres, bendera tersebut kemudian diserahkan kembali,” kata Azhari Cage.

Azhari juga membantah sejumlah pemberitaan yang menyebutkan bahwa massa mengejar Wali Nanggroe dan Mualem. “Massa hendak menuju tiang bendera, yang posisinya searah dengan helikopter yang ditumpangi Wali Nanggroe dan Mualem,” kata Azhari menjelaskan.

Mengutip pernyataan salah seorang massa kepada dirinya, Azhari menyebutkan, mereka hanya ingin menaikkan bendera bulan bintang di salah satu tiang bendera yang ada di Kompleks Meuligoe Wali Nanggroe Aceh.

“Aparat keamanan tidak mengizinkan itu (pengibaran bendera bulan bintang), kemudian terjadilah sedikit kericuhan,” kata Azhari.

Sementara itu, Kepala bagian (Kabag) Humas dan Kerjasama Lembaga Wali Nanggroe M. Nasir, menjelaskan hal yang senada. Kata Nasir, kericuhan terjadi karena sejumlah massa ingin menaikkan bendera bulan bintang kemudian dihalangi oleh aparat keamanan.

“Begitu memasuki kompleks Meuligoe Wali Nanggroe, massa yang membawa bendera bulan bintang langsung menuju ke arah tiang bendera untuk mengibarkan bulan bintang,” kata M. Nasir.

M. Nasir juga menjelaskan, terkait keberangkatan Wali Nanggroe dan rombongan menggunakan pesawat helikopter ke Aceh Utara, merupakan agenda yang telah ditetapkan dalam schedule peringatan 15 tahun perdamaian Aceh.

“Selesai kegiatan di Kompleks Meuligoe Wali Nanggroe, Paduka Yang Mulia dan rombongan langsung terbang ke Aceh Utara, karena di sana juga ada sejumlah agenda yang harus dihadiri Wali Nanggroe,” sebut M. Nasir. (Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER