Kutacane (Waspada Aceh) – Dinas Pertanian Aceh Tenggara (Distan Agara) menyebutkan, petani kelapa sawit di wilayah Kecamatan Leuser, sejak tiga tahun belakangan sudah semakin berkurang, telah beralih ke tanaman palawija, yakni jagung.
Kepala Dinas Pertanian Agara, Riskan, kepada Waspadaaceh.com, Sabtu (20/11/2021) mengatakan, luas lahan kelapa sawit khususnya di Kecamatan Leuser selama tiga tahun belakangan sudah semakin berkurang.
Berkurangnya luas lahan tersebut, akibat petani di sana mulai beralih ke komoditi pangan tanaman jagung. Karena menurut petani produktivas dan harga tanaman kelapa sawit tak lagi menjanjikan, tidak sebanding dengan harga komoditi jagung yang lebih menjanjikan.
Dari seluas 669 hektare lahan perkebunan kelapa sawit di kecamatan tersebut, saat ini hanya tinggal berkisar 619 hektare.
Diketahui dari luas itu, tanaman kelapa sawit yang sudah menghasilkan di Kecamatan Leuser hanya seluas 419 hektare. Sedangkan untuk 200 hektare lagi, rata-rata belum menghasilkan, ujarnya.
Sedangkan untuk data tanaman pangan jagung di kecamatan itu, kata Riskan, ada berkisar 1.930 hektare. Produktivitasnya rata-rata bisa mencapai 7 ton per hektarenya.
Menurutnya, Dinas Pertanian Agara malah lebih mudah meningkatkan pengembangan program Kementrian Pertanian RI, terutama untuk meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai (Pajale).
Pengembangan komoditas tanaman padi, jagung dan kedele tentu sangat cocok dengan wilayah Kecamatan Leuser, karena wilayah itu memang sentra komoditi jagung, kata Riskan.
“Sehingga dapat diharapkan program itu akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya para petani di sana,” ujarnya. (samsuri)