Kamis, April 25, 2024
Google search engine
BerandaAcehPemuka Agama di Aceh Ikut Diskusi Ekologi Integral Peduli Lingkungan

Pemuka Agama di Aceh Ikut Diskusi Ekologi Integral Peduli Lingkungan

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pemuka agama di Aceh, akademisi, LSM, dan komunitas anak muda berkumpul dalam sebuah diskusi yang membahas pentingnya menjaga lingkungan dari perspektif agama.

Pertemuan yang digelar oleh Solidaritas Perempuan Bungong Jeumpa Aceh ini dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan tema “Ekologi Integral untuk Kita yang Peduli Lingkungan”.

Diskusi tersebut berlangsung di Sekretariat KamiKITA Community Center di Gampong Mulia, Banda Aceh, Rabu (7/6/2023).

Yeni Hartini, Koordinator Program SP Aceh, menyampaikan, mereka sangat peduli dalam menjaga kelestarian lingkungan, terutama mengingat dampak perubahan iklim yang dirasakan oleh masyarakat Wilayah Lhoknga Leupung, yang mayoritas dihuni oleh petani perempuan.

Kegagalan panen akibat perubahan iklim telah menyebabkan kemiskinan. Oleh karena itu, SP Aceh bekerja sama dengan perempuan grassroot untuk mengatasi masalah ini.

“Kita menyadari betapa pentingnya air bagi kaum perempuan, terutama dalam hal menstruasi dan saat melahirkan,” kata Yeni.

Pemuka Agama dari berbagai agama di Aceh juga memberikan penjelasan tentang pandangan agama mereka dalam menjaga bumi.

Pastor Budi Alen Ratag dari Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Banda Aceh mengungkapkan bahwa agama juga mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan dan menghormati bumi sebagai rumah bersama.

Sementara itu, Yanto, Pemuka Agama Budha di Aceh, menekankan perspektif agama Budha yang mengajarkan perlunya pelestarian lingkungan hidup, penghormatan terhadap semua makhluk hidup, pengelolaan sumber daya alam dengan bijaksana, menghindari pemborosan, dan menghindari kekerasan terhadap hewan serta menjaga keseimbangan ekosistem.

Prof. Yusni Sabi, Guru Besar UIN Ar-Ranirry Banda Aceh, mengamati bahwa dalam masyarakat, pemerintah adalah pihak yang paling dianggap peduli terhadap lingkungan. Namun, ia menekankan bahwa masalah sampah harus ditangani bersama tidak hanya mengandalkan pemerintah. Iabjuga mengtakan bahwa aksi nyata perlu dilakukan saat ini untuk menjaga lingkungan.

Irwan, Subkoordinator pengendalian kerusakan darat Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Aceh, mengajak masyarakat untuk menjaga alam dengan mengurangi penggunaan sampah plastik dan mengelola secara mandiri dalam penanganan sampah rumah tangga.

Di akhir pertemuan tersebut, Yeni Hartini berharap dari diskusi ini dapat menjadi langkah dalam menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan menjaga kelestarian alam.

Selain pemuka agama, hadir juga p pada kegiatan tersebut sejumlah LSM yang konsen pada isu perempuan dan limgkungan, akademisi, dan komunitas anak muda di Aceh.(*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER