Minggu, Mei 19, 2024
Google search engine
BerandaPemko Dilaporkan akan "Kunci" Kota Banda Aceh

Pemko Dilaporkan akan “Kunci” Kota Banda Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pemerintah Kota Banda Aceh disebut-sebut akan melakukan pengetatan bahkan mungkin “penguncian” pada beberapa titik kawasan, sebagai upaya kota ini untuk meminimalisir penyebaran virus Corona.

Sumber Waspadaaceh.com di Pemko Banda Aceh mengungkapkan, Sabtu pagi (28/3/2020), pengetatan jalur lalulintas warga akan diberlakukan di beberapa titik yang masuk dalam peta rawan penyebaran COVID-19. Termasuk daerah perbatasan antara Banda Aceh dengan Aceh Besar.

“Selain itu juga di lokasi-lokasi terminal akan dilakukan pengetatan,” lanjut sumber tersebut. Pemko enggan menyebutnya sebagai lockdown, karena kebijakan lockdown menjadi kebijakan pemerintah pusat, katanya.

Bahwa terkait dengan kebijakan ini, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman dan Ketua DPRK H.Farid Nyak Umar, telah mendiskusikannya pada Jumat malam tadi, lanjutnya.

Pemko Banda Aceh bahkan dilaporkan akan meminta Pemerintah Aceh mengusulkan kepada Departemen Perhubungan RI untuk menutup sementara Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), sebagai langkah menghentikan atau “mengunci” mobilitas penumpang pesawat yang masuk dari berbagai daerah dan negara lain ke Provinsi Aceh, khususnya Banda Aceh.

Termasuk juga keinginan Pemko Banda Aceh untuk menutup atau melakukan pengetatan aktifitas Terminal Type A Batoh, khususnya untuk keluar masuk bus Medan – Banda Aceh.

Namun sampai pagi ini, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Kota Banda Aceh, terkait dengan rencana “penguncian” atau yang pupuler disebut sebagai lockdown.

Sebenarnya ada beberapa daerah/kota yang telah melaksanakan kebijakan semi lockdown atau apa yang disebut dengan lockdown parsial, antara lain; Solo, Bali, Tegal, Papua dan Maluku.

Sementara Kota Medan, mulai Sabtu hari ini akan menutup beberapa ruas jalan protokol, sebagai upaya untuk membatasi mobilitas warga, terkait dengan minimalisir penyebaran virus Corona.

PDP Positif Corona

Pada Jumat kemarin, Jubir COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, yang lebih dikenal SAG ini mengungkapkan ada tiga lagi PDP yang positif terpapar virus Corona di Aceh. Dengan demikian, jumlahnya menjadi 4 pasien positif.

Ada pun ketiga PDP positif COVID-19, adalah;

1. P. 966, Laki-laki (40 thn), dirawat RSUZA, Montasik, Aceh Besar, 2. P. 967, Perempuan, (60 thn), dirawat RSUZA, Lampaseh Kota, Banda Aceh, 3. P. 968, Laki-laki, (60 thn), dirawat RSUZA, Lampaseh Kota, Banda Aceh.

Kritik Pemerintah Aceh

Beberapa hari sebelumnya, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, memang sempat mengkritik kebijakan Pemerintah Aceh, karena hanya menutup pusat keramaian, cafe, wahana permainan atau tempat hiburan, untuk yang berada di kota Banda Aceh saja.

“Untuk meminimalisir penyebaran virus Corona atau COVID-19, mestinya tidak hanya kota Banda Aceh saja, tapi pusat keramaian di seluruh Aceh juga ditutup,” kata Wali Kota, Aminullah Usman, kepada media ini, Senin (23/3/2020).

Dia menyikapi kebijakan Pemerintah Aceh tentang penutupan sementara tempat hiburan di Kota Banda Aceh, yang ditandatangani Plt Gubernur Nova Iriansyah, pada 22 Maret 2020.

Wali kota menyinggung tempat keramaian seperti di kawasan Aceh Besar yang daerahnya berbatasan dengan kota Banda Aceh, seperti Pasar Lambaro, jembatan Abulyatama dan kawasan tertentu lainnya di Aceh Besar, yang dibiarkan terbuka.

“Saya kira ini sama saja, kalau Aceh Besar tidak ditutup karena mobilitas warga antar ke dua daerah tetangga ini sangat tinggi,” tegas Aminullah Usman. (ali akbar)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER