Takengon (Waspada Aceh) – PWI Aceh Tengah untuk priode kedua, 2019- 2022 resmi dikukuhkan. PWI yang menjadi referensi Aceh ini, karena kekompakan personil pengurus, telah memilih pengurus baru dengan penuh kekeluargaan.
Jurnalisa kembali dipercayakan sebagai ketua, sementara Bahtiar Gayo, wartawan senior di sana tetap memilih sebagai penasehat, walau dia diminta untuk mengayuh bahtera PWI tiga tahun mendatang.
Wen Yusri Rahman dipercayakan sebagai sekretaris dan Irwandi untuk bendahara. Pemilihan sekaligus pelantikan PWI di negeri Gayo Lut itu, berlangsung Sabtu (27/4/2019). Pemilihanya penuh kekeluargaan berlangsung di ARB Coffe. Pelantikanya usai zuhur berlangsung di Bale Pendari, Takengon.
Aldin NL, Plt Ketua PWI Aceh ketika melantik pengurus PWI Aceh Tengah ini memberikan apresiasi terhadap kekompakan pengurus di sana.
“Gayo itu berbeda dengan daerah lain, bukan hanya alamnya yang indah, kopinya yang nikmat, namun pengurus PWI-nya penuh kekeluargaan. Harmonis antara junior dan senior,” sebut Aldin.
Saat hendak pengukuhan, Aldin mengakui terkejut, sepertinya ada protes atau unjuk rasa atas pelantikan pengurus PWI.
Di luar gedung bertaburan poster yang ditempel di dinding, seperti menghujat PWI. Poster itu disiapkan para seniman di sana.
Bunyi poster itu antara lain, “PWI harus netral, tidak ada konfirasi’. PWI harus berani dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Keluhan rakyat ada di ujung penamu hai PWI. juga da kata-kata dalam bahasa Gayo, “PWI enti tunung tunging ni buyung”.
Mendapat sambutan pengharapan para seniman itu, Aldin mengakui kekompakan PWI dengan seniman di negeri dingin itu, apalagi wartawan di sana memang ada yang seniman.
Aldin menambahkan, keberadaan PWI di daerah diharapkan mampu menjadi jurang pemisah antara wartawan yang benar benar menjalankan tugas jurnalistiknya, dengan wartawan abal-abal yang selama ini bertindak dan berprilaku meresahkan masyarakat.
“PWI daerah akan menjadi wadah yang jelas bagi para wartawan untuk meningkatkan kapasitasnya, melalui berbagai kegiatan pelatihan dan edukasi lainnya, sehingga wartawan di daerah tetap mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi,” sebut Aldin.
“Kami harapkan kiranya para wartawan di Aceh Tengah, dalam setiap menjalankan tugas jurnalistiknya, untuk selalu berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik dan UU tentang Pers, ‘ tambah Aldin.
Pada kesempatan itu, Jurnalisa, ketua terpilih dalam sambutanya mengharapkan perhatian pemerintah daerah, agar PWI memiliki gedung yang representatif yang selama ini sudah dipinjam pakaikan oleh Pemda.
Wakil Bupati Aceh Tengah, Firdaus, selain menanggapi permintaan PWI soal gedung, dimana akan diupayakan dan sama-sama berjuang dengan PWI, agar PWI memiliki gedung yang layak.
Selain itu, Wabup berharap, apa yang sudah disumbangkan PWI selama ini untuk daerah, kiranya terus ditingkatkan. Semoga PWI yang menjadi mitra pemerintah tetap menyuarakan suara rakyat, sebut Firdaus. (b32)