Rabu, April 24, 2024
Google search engine
BerandaNasionalPelacakan Individu Kontak Erat Mulai Diberlakukan

Pelacakan Individu Kontak Erat Mulai Diberlakukan

Surabaya (Waspada Aceh) – Pemerintah Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, mulai memberlakukan pelacakan individu yang berkontak erat, yang selama ini kemampuan melakukan pelacakan itu hanya dimiliki oleh petugas medis, khususnya Puskesmas di setiap kecamatan yang berada di Surabaya.

Namun, kemampuan itu mulai disebar ke seluruh stakeholder, khususnya Forpimcam. Pelatihan pelacakan kontak erat itu digelar di Kecamatan Tandes, Surabaya.

Pelatihan itu tak hanya diikuti oleh staf kelurahan dan kecamatan saja, namun pihak Babinsa dan Bhabinkamtibmas pun dilibatkan dalam pelatihan pelacakan bagi warga atau individu yang terkontaminasi virus Corona.

“Selama ini, tracking hanya dilakukan petugas Puskesmas. Pelatihan ini, ditujukan bagi para petugas lainnya agar nanti bisa membantu kinerja Puskesmas,” jelas Babinsa Koramil Tandes, Serda Eby, Rabu (24/6/2020).

Senada dengan Serda Eby, Ba Tuud Koramil Tandes, Peltu Lukman, menambahkan
bahwa dalam pelatihan itu banyak pertanyaan yang harus dijawab, sebagai pengetahuan petugas ketika berhadapan langsung dengan warga yang terjangkit COVID-19.

“Ada beberapa materi, antara lain pertanyaan ke warga yang terjangkit virus itu, terus deteksi dini dan lain sebagainya,” kata Lukman.

Sebelumnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan Kota Surabaya mengalami tren penurunan kasus virus corona (COVID-19) meski kasus di Provinsi Jawa Timur bertambah setiap hari.

“Kita tetap melakukan rapid masal di beberapa tempat, sebenarnya trennya turun, tapi kita lakukan terus [testing],” katanya melalui video streaming BNPB, Selasa (23/6/2020).

Data per tanggal 16 Juni kasus positif di Surabaya sebanyak 4.181, kemudian bertambah 81 kasus pada 17 Juni menjadi 4.262, bertambah 121 kasus pada 18 Juni menjadi 4.383, bertambah 84 kasus pada 19 Juni menjadi 4.467, bertambah 105 kasus pada 20 Juni menjadi 4.572, bertambah 56 kasus pada 21 Juni menjadi 4.628 kasus. (Ris)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER