Sabtu, Oktober 25, 2025
spot_img
BerandaAcehPanggung Sumpah Pemuda 2025 Ditunda, Panitia Sebut Ada “Tarif Tak Wajar”

Panggung Sumpah Pemuda 2025 Ditunda, Panitia Sebut Ada “Tarif Tak Wajar”

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Acara nasional Panggung Sumpah Pemuda 2025 yang rencananya digelar pada Sabtu, 25 Oktober 2025, di Lapangan Memanah Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, resmi ditunda.

Penundaan ini terjadi setelah pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh menutup akses lokasi kegiatan secara sepihak pada Kamis (23/10/2025), tanpa surat resmi atau berita acara.

Koordinator acara, Fitri Syafruddin, dari PT Erol Perkasa Mandiri selaku penyelenggara, menjelaskan bahwa seluruh izin kegiatan sebenarnya telah diperoleh secara sah dari instansi berwenang, termasuk izin keramaian, lingkungan, dan dukungan keamanan dari aparat.

Namun, proses persiapan teknis di lapangan terhenti total karena area kegiatan dikunci tanpa dasar administrasi jelas.

“Seluruh vendor sudah masuk sejak Rabu malam. Saat tim kembali keesokan paginya, lapangan sudah terkunci dan tidak bisa diakses. Tidak ada surat resmi, padahal semua izin kami lengkap,” ujar Fitri kepada Waspadaaceh.com, Sabtu (25/10/2025).

Menurut panitia, penguncian dilakukan setelah Dispora Aceh menetapkan tarif retribusi penggunaan lapangan sebesar Rp10.000 per meter persegi per hari, dengan total mencapai lebih dari Rp700 juta untuk lima hari penggunaan.

Nilai ini disebut panitia tidak rasional dan tidak disertai invoice resmi sebagai dasar pembayaran.

Panitia juga menyebut ada permintaan pembayaran melalui rekening atas nama Dispora Aceh, bukan rekening resmi Pemerintah Aceh (BPKA). Karena tidak ada dasar hukum pembayaran, panitia menolak untuk mentransfer dana tersebut.

“Kami meminta invoice resmi, tapi tidak pernah diberikan. Bahkan akses lapangan tetap dikunci sampai H-1 acara,” tambah Fitri.

Akibat penguncian itu, seluruh peralatan produksi seperti panggung utama, lighting, rigging, dan dekorasi terkunci di dalam area. Gladi resik bersama aparat keamanan dan kru teknis yang dijadwalkan pada Jumat (24/10/2025) pun gagal dilaksanakan.

Panitia sempat mencoba memindahkan lokasi ke Taman Budaya Aceh pada Jumat malam, namun lokasi tersebut dinilai tidak memadai untuk acara nasional berskala besar yang melibatkan ribuan peserta serta penampilan artis nasional seperti Slank, D’Masiv, dan Rafly Kande.

Hingga Sabtu dini hari, panitia akhirnya mengumumkan keputusan menunda acara demi keamanan dan menjaga marwah penyelenggara.

Fitri menegaskan bahwa keputusan ini bukan pembatalan, melainkan langkah administratif untuk memastikan pelaksanaan tetap sesuai hukum.

“Kami ingin menjaga integritas kegiatan nasional ini. Penundaan ini sementara, kami tetap berkomitmen menggelar acara di waktu pengganti,” ujar Fitri.

Penundaan Panggung Sumpah Pemuda 2025 ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, acara yang juga dirancang memperingati 20 tahun perdamaian Aceh dan Indonesia (MoU Helsinki 2005–2025) serta 80 tahun Kemerdekaan RI, sempat dijadwalkan pada 17 Agustus 2025 namun batal karena pencabutan izin sepihak dari Dispora Aceh kala itu.

PT Erol Perkasa Mandiri menyayangkan tindakan administratif Dispora yang dinilai tidak profesional dan bertentangan dengan semangat pelayanan publik.

Panitia berharap, kasus ini menjadi evaluasi agar kegiatan kepemudaan di Aceh tidak kembali terkendala oleh persoalan birokrasi.

Terkait masalah ini, upaya konfirmasi telah dilakukan kepada Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh, T. Banta Nuzullah, melalui pesan WhatsApp. Namun, hingga berita ini ditayangkan, yang bersangkutan belum memberikan jawaban. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER